Dinkes Banyuwangi Gelar Orientasi ILP Demi Terwujudnya Transformasi Layanan Kesehatan Berkualitas

dinkes_bwi_gelar_orientasi_ILP_2024.jpg Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Gelar Pertemuan Orientasi Implementasi Integrasi Layanan (ILP)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi menggelar pertemuan Orientasi Implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) di Ballroom Hotel Santika, pada Senin (20/05/2024).


Kegiatan ini dihadiri oleh penanggungjawab UKM Esensial, bagian Pelaporan/IT, Bendahara BOK hingga Surveilans dari seluruh Puskesmas yang terbagi menjadi 3 gelombang.


Plt. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat yang membuka secara langsung pertemuan ini menyampaikan bahwa ini merupakan lanjutan dari sosialisasi yang sebelumnya sudah dilakukan kepada Kepala Puskesmas se-Kabupaten Banyuwangi.


Tujuan dari pertemuan ini agar dapat meningkatkan pengetahuan terkait kebijakan, paket pelayanan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam lingkup ILP yang merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran sehingga dapat tercipta kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik.


"Kami diminta untuk pelayanan yang lebih berkualitas dan komperhensif. Jadi puskesmas akan dibagi ke lima klaster sesuai kelompok usia," kata Amir, kepada BWI24Jam.


Klaster tersebut meliputi manajemen; layanan kesehatan untuk ibu hamil, bayi, balita, dan remaja; layanan untuk usia produktif hingga lanjut usia; penanggulangan penyakit menular; serta lintas klaster.


"Lalu kalau datang ke puskesmas pasien itu akan diskrinning secara keseluruhan, baru kemudian diarahkan ke spesialis. Ini yang akan kita siapkan untuk puskesmas," terangnya.


Dalam ILP tersebut, Amir juga tengah mempersiapkan peningkatan aksesbilitas layanan kesehatan ke seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi melalui Puskesmas Pembantu (Pustu).


"Jadi kita sedang persiapkan setiap desa ada satu faskes (fasilitas kesehatan) Pustu. Saat ini baru ada 87 desa, ini kita persiapkan SDM, layanan, dan sedang kita ajukan infrastrukturnya ke Kemenkes," urainya.


Selain transformasi di Puskesmas dan Pustu, layanan kesehatan primer juga mencakup lingkup Posyandu. Nantinya, kata Amir, Posyandu akan diintegrasikan.


"Kalau sekarang kan ada posyandu balita, ibu hamil, remaja, lansia. Nah ini akan kita integrasikan. Begitu Posyandu buka, maka diminta memberikan layanan kepada siapapun yang datang, baik balita, ibu hamil, remaja, maupun lansia," jelas Amir.


Selain itu, kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dari masing-masing tenaga kesehatan yang harus terus ditingkatkan juga menjadi poin penting dalam mendukung terselenggaranya ILP di Banyuwangi.


Dengan adanya program ILP ini diharapkan seluruh masyarakat Banyuwangi, semua umur dapat menerima pelayanan kesehatan yang merata. Beberapa upaya yang terus dilakukan akan selalu dimonitoring dan dievaluasi, mulai dari sarana prasarana hingga kesiapan tenaga kesehatan agar dapat menunjang pelayanan kesehatan yang memadai.


Nantinya kegiatan ini akan berlanjut pada masing-masing gelombang yang akan dilaksanakan pada tanggal 28-30 Mei 2024 dan gelombang 3 yang akan dilaksanakan pada 4-6 Juni 2024.


"Diharapkan dengan adanya orientasi ini dapat menjaga dan meningkatkan kualitas serta komitmen dan saling menjalin kerjasama bersinergi mendukung pembangunan kesehatan di Banyuwangi," pungkasnya. (rq)