BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Kasus pemukulan menggunakan palu diduga dilakukan TW (41) pria asal Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo kepada seorang pemuda berujung damai. Korban bersedia memaafkan TW dan mau menempuh jalur damai.

Proses mediasi antara korban dan pelaku berlangsung di Mapolsek Bangorejo, Rabu (21/05/2025). Dengan disaksikan oleh Kapolsek Bangorejo AKP Hariyanto, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, serta Kepala Desa Kebondalem Iksan.

"Benar, kasus ini telah diselesaikan dengan cara restorative of justice yakni pertemuan musyawarah. Dimana kedua belah pihak sepakat berdamai," kata AKP Hariyanto saat dikonfirmasi, Jumat (23/05/2025).

Hariyanto menambahkan sejumlah persyaratan pun dibuat dalam proses mediasi ini. Salah satu syarat itu yakni pihak pelaku meminta maaf dan tak mengulangi perbuatannya kembali yang dituangkan kedalam surat penyataan tertulis.

"Pihak terlapor sudah memohon maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya melalui surat penyataan tertulis. Korban juga sudah memaafkan terlapor (pelaku)," jelasnya.

Ditambah lagi, korban meminta TW tak lagi masuk ke pekarangan rumah korban. Serta tak lagi melakukan pengancaman seperti sebelumnya. 

"Korban juga meminta terlapor (pelaku) untuk tidak masuk ke pekarangan rumahnya lagi dan mengancamnya lagi. Apabila masih diulang, masalah ini akan dibawa ke ranah hukum dan korban tak mau menyelesaikan secara kekeluargaan," ujar Hariyanto.

Sebelumya, TW diamankan usai diduga memukul seorang pemuda menggunakan palu pada Selasa, 13 Mei 2025. Hantaman palu itu berhasil ditepis korban meskipun dirinya sempat terjatuh.

Merasa dilukai, korban yakni BOS (27), melaporkan insiden yang dialaminya ke polisi. Kapolsek Bangorejo AKP Hariyanto mengatakan pihaknya telah meringkus pelaku usai laporan dugaan penganiayaan itu diterima Mapolsek Bangorejo. (ep)