.jpg)
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi, - Seorang pria ditemukan membusuk di dalam kamar kosnya yang beralamatkan di Jalan Kepiting, Kelurahan Tukang Kayu, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi. Jenazah korban berinisial AAH (33) asal Panarukan, Kabupaten Situbondo itu pertama kali ditemukan oleh temannya, Senin (21/3) malam.
Kapolsek Banyuwangi Kota AKP Hendri Christianto menyebut awal mula ditemukannya jenazah korban berawal saat salah satu temannya curiga karena korban tak ada kabar sejaka Sabtu, 19 April. Sejak saat itu pula, korban absen masuk kerja membuat rekan kerjanya berusaha mencarinya di kosan tempatnya tinggal.
"Sejak hari Sabtu tanggal 19 April 2025 korban tidak masuk kerja. Selanjut saksi datang ke tempat kost dan menuju ke kamar korban," kata Hendri.
Saat hendak membuka mengetuk dan pintu kamar korban, lanjut Hendri, tidak ada respon dari dalam. Ketika hendak dibuka ternyata pintu dalam kondisi terkunci.
Akhirnya, pemilik kors yang mendampingi temannya ketika memeriksa korban berusaha menggunakan kunci cadangan untuk membuka kamar.
"Selanjutnya saksi berusaha membuka kamar korban dengan kunci cadangan namun tidak bisa terbuka selang beberapa sesaat setelah berusaha membuka pintu kamar korban ahirnya bisa terbuka," terangnya.
Setelah pintu terbuka, masih kata dia, kondisi lampu kamar dalam keadaan mati dan pendingin ruangan (AC) masih menyala. Didapati tubuh korban dalam keadaan terlentang di lantai samping kasur dengan kondisi membusuk dan mengeluarkan bau menyengat.
"Korban meninggal dunia menggunakan kaos dan tidak memakai celana. Mengetahui hal tersebut selanjutnya saksi menghubungi rekan korban bahwa korban sudah meninggal dunia. Selanjutnya saksi menghubungi polisi," tambah Hendri.
Dari hasil pemeriksaan dan olah TKP, Hendri menambahkan korban masih terlihat beraktifitas di area kost pada hari Jumat 18 April 2025. Terlihat aktifitas korban melalui CCTV milik kosan tempat korban menginap.
Adapun keterangan dari pihak keluarga, ia menyebut jika korban mempunyai riwayat sakit paru-paru dan pembengkakan jantung.
"Diduga penyakit itu kambuh dan menyebabkan korban meninggal dunia," kata dia.
Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. Keluarga menerima bahwa kematian korban merupakan takdir Yang Maha Kuasa.
Jenazah langsung dibawa kerumah duka dengan menggunakan ambulas dari relawan menuju alamat Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, kampung halaman korban.