
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Sejak pukul 07:00 WIB, warga telah berdatangan dan membentuk antrian panjang untuk mendapatkan pasokan gas LPG subsidi 3 kilogram yang sulit didapatkan akhir-akhir ini.
Antusias warga semakin memuncak ketika truk pengangkut LPG 3 kilogram memasuki lokasi sekira pukul 09:30 WIB dalam rangka Operasi Pasar Murah yang hari ini, Selasa (25/7/23) diadakan di Kecamatan Muncar.
Camat Muncar Trisetia Supriyanto mengatakan pasokan sementara gas LPG 3 kilogram yang disediakan hari ini sebanyak 3 truk, di mana 2 truk kita distribusikan di Lapangan Tembokrejo, Desa Tembokrejo.
Sedangkan 1 truk berada di Pasar Sumberayu. Setiap truk mengangkut sekitar 560 tabung gas LPG 3 kilogram dengan harga patokan yaitu Rp.16.000 per tabung.
"Pasar murah ini diadakan sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan gas elpiji ukuran 3 Kilogram yang tengah mengalami kendala dalam pendistribusiannya," ujar Camat Muncar.
Dalam rangka menjaga kelancaran dan ketertiban pendistribusian gas melon tersebut, tim personil kecamatan dan perangkat desa telah disiagakan untuk mengawal jalannya operasi pasar ini. Mereka berupaya memastikan proses distribusi berlangsung dengan aman dan tertib.
"Semoga dengan adanya tiga truk gas LPG ukuran 3 kilogram ini, permintaan masyarakat, terutama di Muncar, dapat terpenuhi dengan baik," imbuhnya.
Perlu dicatat bahwa harga gas LPG non-subsidi berukuran 5.5kg mencapai Rp.96.000 dan ukuran 12kg dibanderol seharga Rp.208.000.
Salim, seorang warga Desa Tembokrejo berharap agar pemerintah segera memperlancar pasokan gas ke agen-agen, agar warga tidak mengantri untuk mendapatkan gas LPG ukuran 3 kilogram.
"Mau sampai kapan begini, warga disuruh mengantri untuk mendapatkan gas. Mending didistribusikan saja ke agen, walau harga dinaikkan ya tidak mengapa," ucap Salim.
Hingga siang hari, pukul 12:30 WIB, Operasi Pasar Murah gas LPG 3 kilogram di Lapangan Tembokrejo masih berlangsung, warga berharap acara ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi kelangkaan LPG yang mereka hadapi, sekaligus memberikan keringanan dalam beban biaya kehidupan sehari-hari. (*)