
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - PT Blue Ocean Foods Indonesia (BOFI), perusahaan pengalengan ikan yang berlokasi di Kecamatan Muncar, Banyuwangi pada Rabu (30/04/2025), melepas ekspor sarden ke Benua Afrika tepatnya Malabo, Guinea Equatorial dengan nilai fantastis mencapai lebih dari USD 210 ribu atau sekitar Rp 3,6 miliar.
Sebanyak 4 kontainer berisi produk sarden diberangkatkan langsung dari kawasan berikat PT BOFI, disaksikan oleh berbagai pihak mulai dari Direktur Marketing PT BOFI Anang Kurniawan, Direktur Operasional Mahfudi, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jatim II Agus Sudarmadi, Forkopimka Muncar, perwakilan Pemkab Banyuwangi, TNI-Polri hingga tokoh masyarakat.
“Untuk nilai ekspor hari ini sekitar USD 210 ribu atau Rp 3,6 miliar, berupa produk sarden,” ujar Anang Kurniawan mewakili Owner PT BOFI Ahmad Musyafak.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini ekspor rutin dilakukan sebanyak 20-25 kontainer per bulan, dan ke depannya kapasitas produksi akan ditingkatkan.
"Dari sekarang per harinya hanya memproses 25 ton raw material ikan, per Juni target kita bisa jadi 100 ton per hari," tegas Anang.
PT BOFI saat ini telah resmi berstatus sebagai kawasan berikat sejak Januari 2025. Status ini memberikan berbagai insentif fiskal, seperti penangguhan PPN dan pembebasan bea masuk, yang menurut Anang sangat efisien dalam menekan biaya produksi.
“Alhamdulillah, kawasan berikat ini sesuai arahan beliau (Kepala Kanwil DJBC Jatim II) sangat membantu kami untuk cost effisien," ujarnya.
Kepala Kanwil DJBC Jatim II, Agus Sudarmadi, menjelaskan bahwa kawasan berikat memungkinkan perusahaan untuk memproduksi barang ekspor dengan lebih kompetitif karena berbagai fasilitas dan kemudahan yang diberikan.
"Ini kawasan berikat karena dengan adanya pemberian fasilitas ini akan memberikan dampak driving trade, bea masuk dibebaskan, beberapa larangan pembatasan tidak diberlakukan karena diluar kawasan pabean, kenapa diberikan, karena masuk ke sini hanya diolah untuk diekspor kembali, jadi seperti memindahkan pabrik dari luar negeri," terang Agus.
Agus juga berharap dampak ekonomi dari keberadaan kawasan berikat seperti PT BOFI ini bisa meluas, mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga munculnya potensi pajak baru dari kegiatan ekonomi turunan.
"Harapannya nanti kalau ini bergerak, tenaga kerja luas, dan dampak ekonomi-ekonomi lain akan tumbuh, dari situlah akan timbul potensi-potensi perpajakan," imbuhnya.
PT BOFI merupakan pabrik pengalaengan ikan sarden dan tuna berlokasi di Jl. Sampangan No. 1, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar Banyuwangi. Satu di antara banyaknya pabrik ikan yang ada di Kabupaten Banyuwangi yang masuk dalam kawasan berikat. (rq)