Korban Tertemper KA Mutiara Timur di Banyuwangi Diduga Alami Gangguan Jiwa

2ugu8bs.jpg Petugas Mengevakuasi Korban Tertemper Kereta Api di Wilayah Singojuruh Banyuwangi (Foto: Polsek Singojuruh/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Identitas jenazah pria yang ditemukan meninggal dunia di dekat rel kereta api di Dusun Gayam Lor, Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi pada Sabtu, 4 Oktober 2025, akhirnya terungkap. Korban berasal dari Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, berinisial B (56).


"Jenazah korban telah diambil oleh pihak keluarga, yakni menantunya, untuk dimakamkan," kata, Kapolsek Singojuruh, AKP Achmad Rudi, Senin (6/10/2025).


Peristiwa tragis ini bermula pada Sabtu (4/10/2025), sekira pukul 15.30 WIB. Polsek Singojuruh menerima laporan dari masyarakat mengenai penemuan mayat di pematang sawah dekat rel kereta api wilayah Dusun Gayam, Desa Gumirih.


AKP Rudi memaparkan, sejumlah saksi awalnya melihat korban sudah tergeletak kaku dan tak bernyawa dalam posisi tengkurap di pematang sawah. Sehingga kemudian meminta bantuan warga dan melapor ke Polsek Singojuruh.


Sementara itu, lanjut AKP Rudi, Satpam Stasiun Temuguruh, Moh. Agil Fahmi, mendapatkan informasi dari petugas palang kereta api astasiun Temuguruh. Petugas tersebut sebelumnya dihubungi oleh seorang masinis Kereta Api Mutiara Timur yang melaporkan bahwa telah terjadi kecelakaan, di mana ada orang yang berjalan di rel kereta sehingga tertabrak. 


"Kereta Mutiara Timur tersebut sedang berjalan dari Stasiun Temuguruh menuju Stasiun Rogojampi," jelasnya.


"Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Blambangan Banyuwangi pada pukul 18.00 WIB di hari yang sama," imbuh AKP Rudi.


Dari keterangan kelurganya, korban diduga mengalami gangguan jiwa sejak dua tahun lalu, setelah bercerai dengan istrinya. Korban sering hilang atau pergi dari rumah, dan terkahir lima hari lalu korban meninggalkan rumah dan baru diketahui setelah tertemper kereta api Mutiara Timur.


"Setelah cerai dengan istrinya dari Desa Kumendung, korban tinggal dengan anak kandungnya di Desa Pondoknongko. Semenjak itu korban diduga mengalami gangguan jiwa," papar AKP Rudi. (ep)