
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Putusnya akses jalan dari dan menuju Dusun Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, turut mengisolasi sejumlah pelajar SD Negeri 2 Sarongan. Mereka harus tertahan di kampung tersebut lantaran banjir tak kunjung surut, Selasa (10/12).
Tercatat ada 9 pelajar yang terpaksa tinggal sementara di Dusun Sukamade. Mereka berasal dari tiga kampung dipisahkan oleh aliran sungai Sukamade menuju sekolah.
"Kesembilan pelajar itu dari tiga kampung berbeda yang secara administratif masuk Dusun Sukamade," ujar Keoala Sekolah SDN 2 Sarongan Angga Setiawan.
Dijelaskan oleh Angga, 4 orang berasal dari kampung Sumber Suko, 3 dari Sumber Langsep, dan 3 lainnya dari kampung Tegalan Timur Gunung. Mereka tertahan setelah sebelumnya berhasil menyeberangi sungai untuk bisa ikut ujian semester, Senin (09/12) kemarin.
"Sebelumnya semua pelajar itu bisa menyeberangi sungai pada Senin pagi kemarin sebelum banjir meluap. Kebetulan seluruh siswa seluruhnya mengikuti ujian semester gasal," kata Angga.
Angga menyebut, siswa yang tertahan itu terpaksa menginap di rumah sanak saudara yang tinggal di Dusun Sarongan atau dekat SD. Mereka tak diperbolehkan pulang karena sangat berisiko andai menyeberang jembatan melalui getek atau jembatan rakitan.
"Sangat berisiko dan tidak memungkinkan jika kondisi air sungai masih meluap. Maka dari itu kami tidak izinkan termasuk pemangku wilayah setempat sudah memberikan peringatan," tambahnya.
Selain siswa, tiga pengajar termasuk Angga yang kebetulan berasal dari luar Dusun Sukamade juga tak bisa hadir membersamai siswa saat ujian Senin kemarin. Senasib, mereka terhalang banjir luapan sungai Sukamade.
Angga mengaku sudah sampai di seberang sungai setelah menempuh perjalanan jauh sekitar 4 jam dari Wongsorejo menuju Sukamade. Akan tetapi diminta warga untuk tidak melintas karena kondisi tak memungkinkan.
Termasuk dua orang guru PNS yang berada dari Sarongan dan Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu.
"Sembari menunggu air surut kami memantau proses ujian melalui sambungan grup WhatsApp sesama guru. Untuk administrasi sampai ini tidak terganggu," imbuhnya.
Setidaknya, banjir mengisolir 280 kepala keluarga (KK) di Dusun Sukomade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran akibat akses satu-satunya menuju kampung tersebut terendam banjir sejak Senin (09/12) pagi. Bila ditotal ada sekitar 825 jiwa yang terputus aksesnya menuju pusat desa.
Selain pelajar SD, sejumlah pelajar yang mengenyam pendidikan setingkat diatasnya juga ikut terisolasi.
"Ada beberapa pelajar SMP yang tidak bisa berangkat sekolah," kata Kepala Dusun (Kadus) Sukomade, Desa Sarongan, Verry Nafaro. (ep)