Tradisi Ziarah Wali: Media Ngalap Barokah Hajat Terkabulkan

IMG-20230704-WA0005.jpg (Foto: hsby/bwi24jam.co.id)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Tradisi Ziarah ke makam para wali menjadi bagian penting bagi kehidupan Muslim di Nusantara. Bahkan ada sekelompok masyarakat menjadi kegiatan rutin di lakukan pada saat momentum tertentu. 


Ziarah kubur para wali ini selain mencari barokah juga sebagai cara untuk mengingat dari bagian sejarah Indonesia, karena masyarakat muslim mempercayai bahwa dalam perkembangan masa sebelum negara Indonesia Merdeka. 


Seperti halnya yang dilakukan oleh keluarga pendakwah kondang asal kota Banyuwangi KH. Abdul Gofar memanfaatkan waktu berlibur paskah Idul Adha berziarah ke makam Wali 5. 


"Ini sudah menjadi tradisi kami se keluarga, dengan tujuan ngalap barokah kepada para wali selain dikenal sebagai tokoh Ulama' bagi masyarakat yang beragama islam tanpa mereka kita tidak mengenal Islam, meskipun di Indonesia agama lain juga berkembang,"kata Kh. Abdul Gofar, Selasa (04/07/2023).


Sebagai warga muslim ini menjadi salah satu bentuk rasa terima kasih, berkat mereka lah menjadi sebuah suri tauladan umat Islam di Indonesia. Sebagai bentuk merawat tradisi perjalnan spiritual yang sudah menjadi budaya Indonesia.


"Berharap dengan do'a yang dipanjatkan saat berada di makam atau petilasan, dan segala sesutu yang kita inginkan ijabahi Allah," terangnya.


Hal yang sama juga disampaikan anak pertamanya Hilmi Mustofa, ini menjadi momentum penting untuk berkumpul bersama keluarga. Karena untuk berkumpul keluarga terhalang oleh aktivitas masing-masing.


"Meskipun hanya 2 hari libur,waktu libur Ziarah Wali 5 Bersama Keluarga. Dan ini bentuk aksi nyata dalam melestarikan tradisi Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdiyah,"ucap Hilmi. 


Putra pertama muballigh kondang yang akrab di sapa Gus Hilmi ini merupakan Bacaleg Partai Kebangkitan Bangsa pada pemilu 2024. 


"Agar diberikan kelancaran saat pemilu nanti, ya meskipun menjadi sebuah hajat saya pribadi semoga tidak menjadi perpecahan. Karena momentum 5 tahunan menjadi sebuah ajang rawan perpecahan di masyarakat,"terangnya.


Hilmi menerangkan, kegiatan berziarah kami berkunjung ke Wali 5, dimulai dari Surabaya ke makam Sunan Ampel, selanjutnya Gresik ke makam Syekh Maulana Malik Ibrahim atau dikenal dengan Sunan Giri. 


"Semoga berkat para wali saat pamilu tidak manimbulkan perpecahan hanya karena perbedaan pilihan, selain itu hajat untuk pribadi sebagai calon Legislatif diberikan kelancaran dan ditakdirkan menang,"urainya.


Lanjut Hilmi, perjalanan berlanjut ke Lamongan makam Sunan Drajat,dilanjutkan perjalanan ke Tuban makam Sunan Bonang dan sekaligus ziarah ke makam KH Ali Mansur penulis Sholawat Badar. (*)