Aksi Borong Warga Jember Diduga Sebabkan Kelangkaan BBM di Perbatasan Gumitir

bbmm.jpg Warga Antre Beli BBM di Salah SPBU di Kabupaten Banyuwangi (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Aksi borong bahan bakar minyak (BBM) oleh warga Jember diduga menyebabkan kelangkaan bensin di wilayah yang berbatasan dengan penutupan Jalur Gumitir. Sampai-sampai warga Banyuwangi sendiri kesulitan mendapatkan bensin sampai tingkat eceran sekalipun.


Seperti yang dirasakan Pratama, warga asal Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore. Untuk mendapatkan 3 liter BBM, Pratama harus mengantre selama 3 jam di SPBU tak jauh dari rumahnya. Setelahnya, ia tak berani mengantre dikarenakan ekor antrean yang cukup panjang.


"Setelah antre sekali udah gak berani lagi. Sudah dua hari ini kondisi seperti itu. Sebelumnya gak seperti ini," kata Pratama, Rabu (30/07/2025).


"Tambah parah lagi banyak pembeli yang pakai jeriken. Bukan warga sini yang jelas itu dari Jember banyak yang borong BBM," tambahnya.


Kondisi serupa turut menimpa penjualan BBM di tingkat pengecer. Pratama menyebut bensin yang biasa dijajakan penjual eceran mulai sulit dicari.


Adapun harganya mencapai Rp15.000 per liter untuk BBM jenis Pertamax. Sedangkan pertalite sudah sulit ditemukan.


"Eceran juga sudah sulit. Terus kalau banyak yang borong gitu kita juga terdampak," kata Pratama.


Selain dia, Sahroni pemilik toko kelontong di Desa Tulungrejo, Kecamatan Kalibaru yang juga pengecer bensin turut terdampak. Sejak dua hari botol literan yang biasa digunakan menampung bensin kondisinya melompong.


"Sulit cari bensin sekarang mas. Mau Pertalite ataupun Pertamax sama susahnya. Biarin botolnya dianggurin," ujarnya.


Padahal setiap kulakan Sahroni tak mesti ambil banyak. Hanya meladeni pelanggan yang datangnya dari kalangan pelajar.


Untung yang didapat pun hanya Rp1000 perak setiap botolnya.  Semenjak dua hari ini ia sudah tak berani mengantre. Kalah cepat dengan warga Jember.


"Kalah sama warga Jember daripada gak kebagian pas kesana mending gak usah kulakan sekalian.


Sahroni berharap ada tindakan dari pihak terkait menyikapi kelangkaan ini. Dan berharap pasokan BBM bisa kembali normal. 


Sehingga ia bisa berjualan lagi dan melayani pelanggan yang juga kesulitan mendapatkan BBM. (ep)