Debit Air Sungailembu Pesanggaran Meninggi, Ratusan Kendaraan Tertahan Lantaran Tak Bisa Melintas

trukkk.jpg Debit Air Sungailembu Pesanggaran, Banyuwangi Meninggi, Sejumlah Kendaraan Tertahan Lantaran Tak Bisa Melintas (Foto: Handoko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Debit air Sungailembu di Afdeling Pabrik, Dusun Sungailembu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, meninggi. Tingginya debit air ikut memutus akses kendaraan roda empat dan truk, Senin (28/7/2025).


Ratusan kendaraan dikabarkan tertahan karena tak berani melintas. Handoko, warga dusun setempat mengabarkan jika debit air sudah setinggi pinggang orang dewasa.


"Debit air terus meninggi dibarengi dengan air sungai yang mengeruh. Tingginya sekitar tujuh puluh centimeter," kata Handoko saat dikonfirmasi, Senin (28/7/2025).


Handoko menambahkan akibat tingginya debit air Sungailembu, mobil pribadi dan truk tak berani melintas. Ia melaporkan ratusan kendaraan dari dua arah berbeda tertahan terdampak luapan Sungailembu.


"Yang tertahan kalau dari arah timur ada sekitar lima puluh kendaraan sedangkan dari arah kandangan ada seratus lebih," terangnya.


"Luapannya (Sungailembu) sekitar pukul 08.00 WIB. Ini sopir sudah tertahan berjam-jam disini menunggu debit air sungai turun," tambahnya.


Menurut Handoko, hingga Senin Sore belum ada tanda-tanda debit air Sungailembu akan surut. Malahan terjadi peningkatan debit air sungai setiap jamnya.


Selain berdampak pada kendaraan besar, terdapat satu ambulans juga ikut terdampak.  Pasien pun terpaksa ditandu melalui jembatan darurat yang telah dibangun sebelumnya.


"Tadi ada satu pasien terpaksa ditandu melintasi jembatan darurat. Karena itu (jembatan) hanya bisa dilalui motor saja," ujarnya.


Ia berharap jembatan darurat untuk mobil dan truk segera dibangun. Mengingat akses untuk mobil dan truk hanya bisa dengan melintadi Sungailembu dengan catatan air sungai tak melupakan.


"Kami meminta pemerintah daerah segera membangun jembatan darurat mengingat fungsinya yang urgen jika kondisnya seperti sekarang ini," ucapnya.


Pasca runtuhnya jembatan utama, praktis mobil dan truk hanya mengandalkan jalur tengah Sungailembu untuk bisa melintas. Jembatan itu merupakan akses utama penghubung Desa Sumberagung menuju Desa Kandangan, dan Sarongan, Kecamatan Pesanggaran atau sebaliknya. (ep)