
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Rasa kalut kini menghiasi hari-hari Ketang (73), menanti kabar dari sang istri yang diduga hanyut di Kalisetail, Desa/Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi. Tak hentinya ia bermunajat kepada Tuhan berharap sang istri segera diketemukan.
Tak terbesit sedikitpun dari Ketang bahwa pada hari Kamis (31/07/2025) lalu adalah pertemuan terakhir kalinya dengan sang istri. Ketang sempat berpamitan berangkat kerja pada pagi harinya menuju Dam Sere sekitar pukul 07.00 WIB.
"Berpamitan sama istri mau berangkat kerja ke Dam Sere, kata Ketang.
Diketahui, Ketang bekerja sebagai petugas jaga pintu air di Dam Sere. Selama enam tahun ia mengabdikan diri menjaga pintu air milik Dinas Pengairan Kabupaten Banyuwangi itu.
Tak ada pikiran aneh apalagi pertanda tak baik ketika berpamitan dengan Sominem. Wanita yang sudah puluhan tahun menemaninya.
Setibanya dari bekerja ia pun menyenderkan sejenak dari rutinitasnya. Ia tiba di rumah sekitar pukul 12.00 WIB.
Pada waktu siang itu, Ketang masih terlihat tenang meski istrinya belum balik ke rumah. Kebiasaan sang istri mencuci baju di siang hari adalah alasannya.
"Biasanya memang mencuci baju pada siang hari. Makanya saya belum mencari istri setibanya dari bekerja," ungkapnya.
Selepas dua jam beristirahat, perasaan cemas itu muncul. Ketika sang istri tak kunjung menentukan pintu rumah.
Ketang kemudian melangkahkan kakinya menuju sungai. Berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya. Bukannya istri yang ditemui tetapi sejumlah pakaian dalam karung, deterjen, dan sepasang sandal milik Sominem.
"Sandal, karung berisi pakaian, dan sandal milik istri saya temukan diatas tepi sungai. Tetapi istri saya tidak ada disitu," tuturnya.
"Saya turun bawah sungai juga gak ada istri saya. Terus kebawah lagi juga gak ada. Coba cari sampai ke bawah juga gak ketemu," sambungnya.
Sejak ditemukan barang milik Sominem itu keberadaan Sominem belum diketemukan. Proses pencarian yang dijalankan tim SAR gabungan hingga Jumat sore belum membuahkan hasil.
Proses pencarian itu bahkan dibantu alat pemindai canggih bernama AquaEye. Dilengkapi teknologi ultrasonik dan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi tubuh manusia di bawah air.
Akan tetapi kencangnya arus sungai turut menghambat proses pencarian menggunakan Aquaeye. Upaya pencarian itu dilanjutkan pada Sabtu (02/08/2025) pagi.
"Operasi pencarian dilanjutkan Sabtu karena hasilnya masih nihil," kata Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi, Wahyu Setyabudi. (ep)