Seribu Kiai Kampung di Banyuwangi Doakan Kemenangan Satu Putaran Prabowo-Gibran

20240110_162452.jpg Gibran Rakabuming Raka Duduk Bersama KH. Masykur Ali di Ponpes Ibnu Sina Genteng, Banyuwangi

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Dalam momentum Halaqoh Kebangsaan di Ponpes Ibnu Sina, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, kurang lebih 1.000 kiai kampung menggelar doa bersama untuk mendukung Capres dan Cawapres Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.


Cawapres Gibran Rakabuming Raka hadir di tengah-tengah acara tersebut dan mendapat sambutan hangat dari para kiai hingga santri, pada Rabu (10/01/2024).


Dana abadi yang dijanjikan akan dialokasikan untuk pesantren menjadi alasan kuat kiai kampung mendukung Prabowo-Gibran.


“Kami menyatukan doa untuk Prabowo-Gibran, semoga bisa meraih kesuksesan dalam perhelatan demokrasi ini,” kata Pengasuh Ponpes Ibnu Sina, Genteng, KH Masykur Ali.


Sebagian besar kiai kampung yang hadir menekankan pentingnya kepemimpinan yang berkeadilan, adil, dan berlandaskan nilai-nilai keagamaan. 


Mereka menyuarakan keyakinan bahwa Prabowo-Gibran adalah pilihan yang tepat untuk membawa Indonesia ke arah kemajuan dan keharmonisan.


"Kami bersatu dalam doa untuk kebaikan bangsa ini. Mari kita bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih baik dengan pemimpin yang amanah dan berkomitmen,” ungkap Kiai Masykur.


Sementara Gibran mengucapkan terimakasih kepada para kiai-bu nyai karena telah diberi kesempatan untuk sowan dan bersilaturahmi.


“Terima kasih pak kiai dan bu nyai, saya sudah diizinkan silaturahmi, bertatap muka. Mohon doanya kedepan agar semuanya dilancarkan,” ucap Gibran dalam sambutan.


Putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini memohon agar para kiai dan bu nyai kedepannya bisa mengawal program dana abadi pesantren.


Gibran juga ingin mengupgrade keahlian para santri menjadi santri 5.0 yang bisa menjawab tantangan zaman.


Santri yang pintar dalam artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), santri juga ngerti tentang perbankan dan ekonomi syariah. 


“Selain pintar mengaji dan berdakwah, santri juga menguasai bidang-bidang yang dibutuhkan industri. Sehingga santri betul-betul menjadi bagian menuju Indonesia emas 2045,” pungkas Gibran. (*)