Antisipasi Jebol, Jembatan Peninggalan Kolonial Belanda di Sempu Banyuwangi Bakal Dipugar

Jembatan_di_bwi2024.jpg Jembatan Eks Belanda di Sungai Kalisetail, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi yang Akan Diperbaiki (Foto: BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Jembatan peninggalan kolonial Belanda membelah Sungai Kalisetail membagi Desa Tegalarum dan Desa/Kecamatan Sempu bakal diperbaiki. Selain usia jembatan terbilang uzur, perbaikan mesti dilakukan mengantisipasi agar tidak jebol sewaktu banjir.


Terakhir kali perbaikan jembatan ini dilakukan pada 28 Februari 2000. Itupun berasal dari dana urunan atau swadaya masyarakat setempat. Kini setelah 24 tahun lebih kondisinya terbilang cukup memprihatinkan. 


Tiang penyangga jembatan keropos. Sebagian hanyut dibawa banjir. Getaran terasa ketika jembatan dilalui lebih dari dua kendaraan bermotor. Jika banjir datang dengan volume besar dipastikan badan dan sayap jembatan tertutup rendaman air bah. 


"Kelihatannya (jembatan) dari atas kokoh dan bagus. Tapi setelah dilihat kebawah kondisinya sangat parah. Tiang penyangga itu sudah keropos. Dan itu sangat membahayakan," ujar Anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi Fraksi PDI Perjuangan, Ahmad Masrohan, Jumat (01/11/2024).


Masrohan menyebut jika jembatan tersebut merupakan salah satu penyambung urat nadi perekonomian masyarakat di tiga desa. Diantaranya, Desa Sempu, Tegalarum dan Desa Jambewangi. 


Selain itu, masih kata dia,  akses jembatan ini turut dilintasi pelajar sekolah yang hendak menempuh pendidikan di kecamatan seberang. Maka dari itu pihaknya mendorong untuk dilakukan perbaikan kepada dinas terkait.


"Ini tadi dari Dinas PU sudah melakukan tinjau lapang. Diharapkan masuk dalam renja (rencana kerja) tahun 2025 segera dituntaskan perbaikan jembatan ini," tambahnya.


Masrohan yang juga Ketua Bapemperda akan mendorong Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Banyuwangi. Yang dalam hal ini diketuai oleh Sekretaris Daerah (Sekda), Guntur Priambodo.


Dorongan tersebut salah satu langkah agar perbaikan jembatan menjadi salah satu program prioritas pembangunan. Mengingat sifatnya yang urgensi yang butuh segera diadakannya pembenahan secara menyeluruh.


"Harapan kami bisa dicarikan solusi tepat apakah dirombak total atau seperti apa. Kalau masalah teknis kita serahkan semuanya kepada petugas teknis. Yang jelas kita akan mendorong kepada sekda selalu ketua TAPD," terangnya.


Usulan perbaikan jembatan ini kemudian ditindaklanjuti oleh petugas teknis lapang dari Dinas PU CKPP maupun PU Pengairan. Selain tinjau lapang, dilakukan pula pengukuran panjang dan lebar jembatan.


Kepala Direksi Teknik Lapangan, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Pemukiman (DPU CKPP) Kabupaten Banyuwangi Rustam Effendi mengatakan, setelah dilakukan pengukuran akan dilakukan pengkajian teknis terlebih dahulu. Diperoleh data ukur bahwasanya panjang jembatan yakni 24,7 meter dan lebar 3 meter.


"Setelah ini akan kami kaji menyoal teknis pelaksanaan perbaikannya baik perencanaan dan juga penggunaan anggaran. Kami akan  koordinasi dengan jajaran ditingkat atas," ujarnya.


Rustam menyebut, hasil tinjau sementara menunjukkan adanya keropos pada tiang penyangga jembatan. Tambal sulam sempat dilakukan warga dengan menjajarkan batu pada beton penyangga.


"Namun batu-batu itu perlahan terkikis oleh banjir. Maka dari itu perlu ada kajian teknis dan akan segera kita tindaklanjuti," tutupnya. (ep)