Aqua Banyuwangi Dukung Program Ketahanan Pangan dengan Pertanian Sehat Berbasis Keluarga

aqua_banyuwangi,_desember_2023.jpg Kegiatan Internal Perusahaan PT. Tirta Investama Banyuwangi

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Ketahanan pangan menjadi salah satu agenda pembangunan strategis Indonesia dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2022 – 2024.


Fokus tersebut tentunya tidak lepas dari kenyataan bahwa tidak akan terwujud kemandirian suatu negara, kecuali negara tersebut mampu mewujudkan ketahanan pangan terlebih dahulu. Keterlibatan multi sektor menjadi hal yang penting agar percepatan mewujudkan ketahanan pangan berjalan dengan cepat dan efektif.


PT. Tirta Investama sebagai perusahaan swasta yang peduli akan isu lingkungan dan kesehatan, menganggap berkontribusi dalam perwujudan ketahanan pangan di masyarakat juga berarti sebagai bentuk komitmen mendukung program pemerintah.


Kepala PT. Tirta Investama Pabrik Banyuwangi, Achmad Afandi dalam keterangannya mengatakan pihaknya sangat siap untuk berkontribusi mewjudkan ketahanan pangan bagi masyarakat, khsusunya di lingkungan sekitar pabrik, yaitu Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi.


“Dalam program CSR PT. Tirta Investama Banyuwangi, terdapat beberapa fokus yang jika diintegrasikan adalah untuk berkontribusi pembangunan yang dilakukan pemerintah baik secara fisik maupun peningkatan sumber daya manusia di berbagai isu," kata Afandi dalam sambutan kegiatan internal perusahaan pada Senin (11/12/2023) di SingOsing Cafe & Resto Singojuruh.


"Dalam hal ketahanan pangan ini, sekaligus saya beritahukan dengan penuh optimisme program pertanian di Desa Benelan Kidul yang semoga mampu memenuhi kebutuhan sayuran masyarakat secara mandiri. Tidak perlu membeli lagi," sambungnya. 


Program pertanian yang dilakukan di Desa Benelan Kidul merupakan program pertanian regenaratif yang mendukung penggunaan media pertanian yang sehat dan seminimal mungkin menggunakan bahan kimia.


Selain itu, juga akan dihitung bagaimana efisiensi air dan pupuk sebagai media pembelajaran bagi masyarakat dan mampu merekomendasikan pertanian yang ideal di tahun-tahun selanjutnya.


Tajuk program pertanian perusahaan yang bergerak di bidang air minum dalam kemasan ini adalah tasyakuran yang merupakan akronim dari tanaman sayur sehat keluarga andalan. Sesuai dengan nama program, nantinya fasilitasi sarana prasarana dan pengetahuan tentang pertanian akan ditujukan untuk keluarga.


PPM Paradigma yang merupakan mitra, Wawan Kuswanto menjelaskan metode yang dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan ini adalah berbasis keluarga agar dekat dan di lingkungan keluarga sendiri itulah masyarakat akan belajar pertanian.


“Program pertanian berbasis keluarga ini harapannya bisa mengurangi beban biaya pembelian sayuran dan memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. Hal ini sejalan dengan tujuan strategis pembangunan Indonesia, yang kami mulai dari basis yang paling kecil yaitu keluarga," ucap Wawan, pada Jumat (15/12/2023).


"Dengan berkurangnya beban biaya pembelian sayur dan mampu didapat secara mandiri maka akan mengakibatkan efek postif lainnya seperti kesehatan masyarakat mampu meningkat, dan persilangan pengeluaran kebutuhan lain untuk kesejahteraan keluarga itu pastinya," pungkasnya.


Terakhir, PPM Paradigma akan menjalankan proses pendampingan masyarakat dan menggandeng professional sebagai bentuk kolaborasi program. Rencananya tahap awal program pertanian ini adalah mengumpulkan dan membentuk kelompok pertanian, pelatihan dan edukasi, fasilitasi demplot pertanian, sampai proses terakhir yaitu pemanenan dan pemanfaatan hasil pertanian. (*)