Demokrat Banyuwangi Soal Pemecahan Dapil: Lebih Enak Ngopeni, Rakyat Lebih Untung

D5EBF9CE-86E0-4E24-879F-DBC0BBA83E6E.jpeg Michael Edy Hariyanto Ketua DPC Demokrat Banyuwangi

BWI24JAM, Banyuwangi - Pemecahan daerah pemilihan (dapil) pemilihan umum di Banyuwangi resmi dilakukan. Tertuang dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 6 Tahun 2023, pemecahan dapil telah disosialisasikan ke berbagai pihak termasuk Partai Politik (Parpol). 


Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto yang termasuk dalam pengusul pemecahan dapil ini menyambut senang keputusan KPU. 


“Lebih enak ngopeninya, rakyat juga senang,” ujarnya. 


Meski keputusan tersebut dinilai merugikan ketika dilihat dari sudut pandang bakal calon legislatif petahana, namun hal itu menjadi ideal mengingat luas wilayah Kabupaten Banyuwangi yang luas. 


“Perolehan suara pemilu 2019 tersebar di 5 kecamatan misalnya, harus mengerucut menjadi 2, 3 atau maksimal 4 saat ini. Tapi kan itu ideal dengan luas Banyuwangi 5.709 km persegi, penduduknya 1,7 juta jiwa, tersebar di 25 kecamatan” ujar Pria yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Banyuwangi. 


Kali ini, pihaknya tetap memilih Dapil 2 Banyuwangi yang saat pemilu 2019 dulu terdapat 54 desa di 5 kecamatan meliputi Singojuruh, Songgon, Rogojampi, Blimbingsari dan Kabat. Saat ini hanya mencakup 3 Kecamatan yaitu Srono, Rogojampi, dan Blimbingsari dengan alokasi 6 kursi. 


“Tiga kecamatan itu terdapat 30 desa, beda dengan dulu. Otomatis saat ini lebih enak ‘ngopeni’ dan yang pasti lebih fokus. Rakyat sendiri kan juga lebih menilai,” jelasnya. 


Meskipun begitu, persaingan akan lebih ketat bagi pribadi anggota dewan incumbent. Namun sekali lagi, lanjut Michael, lebih menguntungkan masyarakat. 


“Kalau sudah bicara kepentingan rakyat, kami rasa tetap setuju pada  keputusan itu. Kalau cuma mikir kepentingan pribadi, ya memang rugi karena dapil yang dulu sudah kami berikan banyak sumbangsih pembangunan fisik maupun SDM. Namun sekali lagi ini demi kepentingan rakyat,” pungkasnya.