KH Imaduddin Batal Isi Acara Hari Santri 2024 di RTH Maron Genteng Banyuwangi

20241022_140503.jpg Panggung yang Sedianya untuk Hari Santri 2024 di RTH Maron, Kecamatan Genteng, Banyuwangi (Foto: Wanto/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - KH Imaduddin Utsman Al-Bantani batal mengisi ceramah pada peringatan Hari Santri Nasional 2024 di RTH Maron, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, pada Selasa (22/10/2024) malam. Batalnya ini ditengarai buntut dari munculnya gelombang protes yang ditujukan kepada KH Imaduddin.


Sebelumnya digelar rapat koordinasi antar lintas sektoral bertempat di Ruang Command Center RTMC Polresta Banyuwangi, Senin (21/10/2024) kemarin dipimpin Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra. 


Rama menyatakan, rapat ditujukan untuk membahas persiapan kedatangan KH Imaduddin yang mendapat pertentangan dari kalangan masyarakat. Sehingga dicarikan jalan tengah guna menjaga kondusifitas dan keamanan di Banyuwangi.


“Rakor atau musyawarah bertujuan untuk mencari solusi maupun jalan keluar supaya permasalahan dapat terselesaikan kerena hal ini Polri sangat berkepentingan dalam Harkamtibmas,” ujar Rama.


Rama menegaskan, pihaknya tak ingin ada potensi perpecahan terlebih Hari Santri 2024 berisikan acara positif seperti kegiatan salawatan. Apabila muncul gelombang penolakan yang berpotensi menyulut konflik sepatutnya segera diselesaikan bersama dan dicarikan solusi terbaik.


“Sholawatan dan pengajian merupakan kegiatan sangat positif, sehingga hal baik jangan menimbulkan suatu pepecahan dan apabila terjadi potensi persoalan maka harus diselesaikan bersama dengan para Stakeholder terkait,” katanya.


Diketahui hasil dari rakor tersebut diperoleh kesepakatan yang isinya tidak memperbolehkan KH Imaduddin mengisi ceramah peda Hari Santri Nasional 2024 di RTH Maron, Kecamatan Genteng. Akan tetapi kyai Imad tetap diizinkan menggelar kegiatan seminar ilmiah yang direncanakan digelar di Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba).


Kendati diperbolehkan, seminar dilakukan secara tertutup dengan jumlah peserta terbatas. Seminar itu ditujukan untuk ruang dialog membahas Nasab Ba’alawi yang sebelumnya menyulut gelombang protes sejumlah kalangan.


“Kami menyarankan tablighnakbar ataupun istigosah tetap dilaksanakan dengan tidak membahas terkait Nasab. Apabila akan membahas itu (Nasab) maka supaya dilakukan dialog ilmiah diruang tertutup dengan audience yang sesuai kompeten," ujar Wakil Ketua MUI Banyuwangi, KH Muhammad Maksum.


Turut hadir dalam rakor tersebut, Dandim 0825 Letkol Arh Joko Sukoyo, Kepala Bakesbangpol Agus Mulyono, Ketua MUI Banyuwangi KH Muhaimin Asmuni, ketua Ormas keagamaan, tokoh agama dan ketua dari panitia acara Hari Santri Nasional 2024 RTH Maron, Kecamatan Genteng. (ep)