Operasi SAR Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali Resmi Ditutup

sarrr.jpg Sejumlah Unsur SAR Gabungan Menunjukkan Tandatangan Berita Acara Operasi SAR Ditutup (Foto: Istimewa/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Operasi SAR pecarian korban KMP Tunu Pratama Jaya resmi dihentikan, Senin (21/07/2025). Selama 20 hari operasi pencarian korban tenggelamnya kapal itu dilakukan tim SAR gabungan tehitung sejak kapal dinyatakan tenggelam, pada Rabu, 2 Juli 2025 lalu.


Dimasa perpanjang 7 hari sebelumnya operasi pencarian berakhir nihil. Tak satupun dari korban KMP Tunu Pratama Jaya yang dinyatakan hilang ditemukan.


Penutupan operasi SAR tersebut ditandai dengan penandatanganan berita acara oleh sejumlah unsur SAR yang terlibat. Diantaranya, ASDP, PT. Raputra Jaya, BMKG, KSOP, dan Basarnas yang disaksikan oleh TNI dan Polri.


Kepala kantor SAR Surabaya Nanang Sigit mengungkap dasar kuat penutupan operasi SAR tersebut lantaran telah tidak diketemukan korban pada 7 hari terakhir operasi SAR.


“Di 7 hari terakhir kita sudah laksanakan sampai sekarang hingga di hari ke-20. Selama 7 hari terakhir dan kita lihat bahwa 6 hari terakhir tidak ada tanda-tanda ditemukannya korban kembali,” kata Nanang melalui sambungan Zoom dari kantor SAR Surabaya yang memimpin rapat penutupan, Senin (21/07/2025).


Nanang menegaskan, penutupan itu pun mengacu pada aturan yang berlaku di mana dalam perpanjangan terakhir selama 7 hari yang dipimpin oleh satuan pencarian SAR kewilayahan tidak ditemukan korban.


“Hingga hari ke-20 dengan tidak adanya tanda-tanda korban ditemukan maka sesuai aturan operasi sar dapat ditutup,” tegas Nanang.


Sementara terkait jumlah korban, Nanang menyebut SMC mengacu pada data manifest yang telah dikeluarkan lantaran belum ada acuan data manifes lainnya.


“Terkait jumlah korban kami mengacu pada daftar manifes yang ada yakni 65 penumpang. Di mana 30 orang dinyatakan selamat, 19 meninggal dunia, dan 4 belum teridentifikasi sementara 16 orang dinyatakan hilang,” terang Nanang.


Hingga hari ke-20 pelaksanaan operasi SAR , Nanang menyebut tidak ada data manifes baru yang diberikan oleh instansi terkait sehingga data manifes yang ada masih tetap mengacu pada daftar yang ada. (ep)