Panganan Takjil Berbuka Puasa di Genteng Banyuwangi Dites Keamanannya oleh Dinkes

20250314_160716.jpg Sidak Panganan Takjil Dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Melalui Puskesmas Kembiritan (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Panganan berbuka puasa atau takjil yang dijajakan pedagang di pinggir jalan Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi dicek keamanannya. Pengecekan dilakukan petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi melalui Puskesmas Kembiritan didampingi perangkat desa setempat, Jumat (14/03/2025).


Inspeksi mendadak (sidak) terhadap jajanan takjil yang dijajakan ini mendapat sambutan hangat dari pedagang. Satu persatu sampel makanan diambil untuk dicek zat yang terkandung di dalamnya.


Panganan yang warnanya mencolok ditarget petugas untuk dites keamanannya. Panganan mencolok itu dikhawatirkan mengandung zat berbahaya seperti rodhamine B (pewarna sintetis) dan Metanil Yellow (pewarna azo), borak, maupun formalin.


"Yang kita ambil sampelnya adalah makanan yang warnanya terlihat mencolok dan kita curigai mengandung bahan berbahaya. Seperti, rodhamine B (pewarna sintetis) dan Metanil Yellow (pewarna azo), borak, maupun formalin," kata Koordinator Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kembiritan, Sutaji.


Sampel diambil dari sejumlah pedagang takjil seperti es campur, lumpia, jeli pink, dan es puding. Sampel-sampel itu kata Sutaji akan dibawa ke laboratorium sederhana milik Puskesmas Kembiritan.


"Ini nanti akan kami bawa ke laboratorium sederhana milik Puskesmas Kembiritan. Untuk hasilnya akan kami serahkan kepada pedagang melalui pemerintah desa," terangnya.


Sutaji menambahkan apabila ditemukan zat berbahaya tersebut maka pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya penindakan kapada pemerintah desa. Penindakan dalam artian dilakukan teguran untuk tidak memakai bahan berbahaya untuk tambahan olahan makanan takjil.


Akan tetapi sepanjang tahun dari sidak yang dilakukan di wilayah Kembiritan, masih kata dia, pihaknya tak menemukan adanya sampel yang mengandung zat berbahaya yang dimaksud.


"Dari tahun ke tahun belum kami temukan zat berbahaya yang terdapat dalam makanan," tegasnya.


Sutaji menegaskan sidak takjil dilakukan untuk memastikan makanan dan minuman dalam kondisi aman yang dikonsumsi warga khususnya di wilayah Genteng Banyuwangi. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan kandungan makanan dan minuman takjil yang dijual di pasar takjil. (ep)