
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Para pecinta dan pengikut sosok KH. Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur yang tergabung dalam komunitas Gus Durian menggelar silaturahmi bersama para sesepuh Pagar Nusa Kabupaten Banyuwangi, pada Minggu (11/6/2023).
Kegiatan yang bertajuk Halal Bihalal tersebut dilangsungkan di Pondok Pesantren Roudlotul Muta'alimin, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi.
Merawat Jagat dan Keberagaman Nusantara penting dilakukan sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama, sekaligus sosok Gus Dur semasa hidupnya selalu diwarnai dengan toleransi, religius dan nasionalis.
"Inilah yang melatarbelakangi digelarnya kegiatan hari ini," kata Drs. Mahfud Samsul Hadi selaku Ketua Panitia kegiatan.
Mahfud menyampaikan, Gus Dur merupakan Presiden Republik Indonesia ke-4. Warga Nahdliyin khususnya sangat bangga dengan sosok beliau.
"Kita bagian dari masyarakat penduduk di Bumi Blambangan sangat bangga dengan Gus Dur. Tiak hanya masyarakat Banyuwangi saja, pastinya seluruh warga Nahdiyin di provinsi Jawa Timur," ujarnya.
Sejarah Kemerdekaan Indonesia tak luput peran dari ayahanda Gus Dur, yakni KH. Abdul Wahid Hasyim. Hal ini dibuktikan dengan gelar Pahlawan Nasional. Ayah Gus Dur juga salah satu pejabat pemerintah sebagai Menteri Agama pada era orde lama.
"Sebagai warga NU kita selalu menjaga NKRI yang selalu mengedepankan kesatuan, dan selalu menghargai perbedaan yang beragam. Kita sebagai rakyat Indonesia berkewajiban menjaga kondisi tetap kondusif dimanapun kita berada," imbuhnya.
Pada kesempatan ini juga disemarakkan dengan atraksi para pendekar pencak silat Pagar Nusa. Serta dihadiri oleh ratusan pecinta Gus Dur yang ada di Banyuwangi, Banom dan Lembaga NU.
"Kegiatan berlangsung kondisif, terima kasih kita ucapkan kepada aparat kepolisian dan TNI ikut menjaga keamanan selama kegiatan berlangsung," pungkasnya.
Lebih lanjut, dirinya berharap dengan kegiatan ini tidak ada lagi keributan antar kelompok, sebagaimana yang selalu Gus Dur sampaikan bahwasannya sebagai warga negara Indonesia berideologi Pancasila dan UUD 1945 serta ber-Bhineka tunggal ika. (rq)