Ratusan Pembalap Tour de Banyuwangi Ijen 2025 Disambut Sorak-sorai Siswa saat Adu Cepat

tourdeee.jpg Ratusan Pebalap Tour de Banyuwangi Ijen 2025 Disambut Sorak-sorai Siswa SD saat Adu Cepat (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Ratusan pebalap beradu cepat melahap lintasan pada etape pertama gelaran balap sepada internasional, Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2025. Saat beradu cepat mereka disambut sorak-sorai pelajar di pinggir jalan, Senin (28/07/2025).


Sorak-sorai siswa itu makin memacu pebalap untuk menjadi yang tercepat. Siswa baik dari TK, SD, SMP, hingga SMA memenuhi sisi jalan di hampir sepanjang lintasan etape pertama ini. 


Tak kalah seru, puluhan siswa SDN 1 Kembiritan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi memenuhi sisi jalan depan sekolah. Jalan raya depan sekolah turut dilintasi pebalap dari berbagai tim itu.


Saking semangatnya, sejak bel istirahat berbunyi siswa sudah menyiapkan diri menanti kedatangan pebalab TdBI. Mereka tak ingin kehilangan momen menyambut pebalap.


Apalagi persiapan matang sudah dirancang sejak jauh hari. Salah satunya berlatih rebana khusus menyambut para pebalap.


"Ini sudah persiapan jauh hari ya. Siswa semangat sekali menyambut pebalap tur Banyuwangi Ijen sejak pagi," ujar Guru SDN 1 Kembiritan, Kecamatan Genteng, Atiqah.


Suara rebana pun bergemuruh saat barisan terdepan berisikan sejumlah pebalap muncul dari jauh. Riuh rebana disusul teriakan siswa yag mengucapkan semangat kepada pebalap.


Tak berselang lama, barisan peloton yang berisikan banyak pebalap muncul dari kejauhan. Riuh pun makin tak terbendung. Disitu siswa melihat ratusan pebalap memacu sepedanya seperti kereta cepat.


Atiqah mengungkap jika balapan ini jadi sarana mengenalkan olahraga balap sepada kepada siswa. Dan tak sedikit dari siswa terbesit keinginan untuk menjadi pebalap profesional.


"Tak sedikit dari mereka (murid) yang berkeinginan jadi pebalap profesional. Ini bisa jadi sarana edukasi kepada siswa," tuturnya.


"Saya berharap balapan ini tetap berlangsung. Ini sudah jadi tahun kesepuluh dan bisa melambungkan nama Banyuwangi di mata internasional," ungkapnya.


Sebanyak 99 pembalap dari 24 negara ambil bagian dalam etape pertama TdBI. Etape pertama menempuh jarak 125,5 kilometer. Start dimulai dari Pasar Pesanggaran dan finis di Kantor Bupati Banyuwangi. 


Etape ini menjadi ajang pembuka sekaligus pembuktian awal bagi para pembalap sprinter. Etape pertama ini bisa dibilang “pesta” nya para sprinter. Jalur yang dilalui relatif datar (flat). 


Tidak ada tanjakan yang bikin ngos-ngosan, tapi cukup banyak ruang terbuka untuk pembalap melaju sekencang-kencangnya. 

“Ada tiga titik sprint yang siap jadi ajang perebutan poin. Mereka pasti gaspol sejak awal,” ujar Chairman TdBI 2025, Guntur Priambodo.


Tiga titik sprint itu berada di KM 33,1 Plampangrejo, KM 54,2 Benculuk, dan KM 95,3 Temuguruh.  Meskipun didominasi lintasan flat, Guntur mengingatkan para peserta tetap mewaspadai tikungan tajam di beberapa segmen rute.


“Para rider harus tetap waspada, karena sedikit lengah bisa berakibat fatal,” ucapnya.


Dengan kondisi jalur seperti ini, Guntur meyakini pemegang Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey) pada etape pertama TdBI, kemungkinan besar akan diraih oleh pembalap sprinter.


“Para sprinter tentu akan habis-habisan di etape ini. Tapi kami juga melihat semua pembalap punya peluang yang sama,” ucapnya. (ep)