
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Rumah nenek Jumaiyah (75), di Dusun Cangaan, RT/RW 04/10, Desa Genteng, Kecamatan Genteng, Banyuwangi terbakar hebat pada Rabu (06/11/2024) pagi. Gubuk sederhana di kawasan padat penduduk itu nyaris menyisakan tembok saja.
Rumahnya luluh lantak dimakan kobaran api. Atap bangunan habis. Pun halnya dengan isi yang ada di dalam rumah. Ikut dilibas api yang membakar rumah janda Jumaiyah sekitar pukul 09:18 WIB itu.
Sebab kebakaran diduga nenek Jumaiyah lupa mematikan kompor untuk memanaskan sayuran. Api dari kompor itu kemudian merembet ke bagian dapur.
"Diduga pemilik rumah lupa mematikan kompor untuk memanaskan sayuran," ujar Anggota Damkarmat Sektor Genteng, Irfan Muklisin.
Jumaiyah yang sudah berusia lanjut diketahui sedang beristirahat di ruang tengah. Ia sempat tertidur sekejap saat api mulai merembet ke bagian atap.
Sementara anak dan cucunya yang tinggal serumah sedang berada di rumah tetangga. Kebetulan tetangganya tersebut sedang bersiap menggelar selamatan.
Irfan menambahkan, kebakaran baru terlihat warga sekitar saat kepulan asap pekat membumbung dari atap rumah Jumaiyah. Berlari kemudian Ikhwanudin (29), cucunya Jumaiyah menyelamatkan sang nenek dari kepungan api.
"Cucu pemilik rumah berlari menyelamatkan korban dari kobaran api setelah melihat adanya kepulan asap dan api yang sudah membakar rumah," terangnya.
Beruntung Jumaiyah bisa diselamatkan tanpa mengalami luka sedikitpun. Kendati korban syok dan langsung pingsan seusai melihat rumah sederhananya dilalap si jago merah
Maklum, selain tempat berteduh, rumah sederhana beralaskan ubin itu dijadikan tambahan menyambung ekonomi. Sehari-hari, Jumaiyah berjualan kebutuhan rumah tangga mirip toko kelontong.
Kini, barang dagangannya itu ludes dilahap api. Tak ada yang tersisa. Selain modal dagangan, kasur, baju, almari, perabot rumah tangga, sampai dengan almari es turut tak luput dari semburan api.
"Sertifikat rumah dan surat kendaraan bermotor (BPKB) diduga ikut dilahap api. Tadi masih dicari dan dimungkinkan terbakar lalu tertimbun reruntuhan atap bangunan," tambah Muklisin.
Muklisin menyebut, taksiran kerugian ditaksir mencapai Rp100 juta. Pihaknya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk menjinakkan api sepenuhnya.
"Lima belas menit pemadaman dan sisanya proses pendinginan. Satu unit mobil damkar dan tiga personil turun dalam upaya pemadaman kali ini," jelasnya.
Pihak pemerintah desa bakal membantu proses pembenahan rumah nenek Jumaiyah. Sementara waktu ia menugaskan perangkat desa bahu membahu membersihkan puing-puing atap.
"Sudah kami kerahkan perangkat desa dibantu warga membersihkan puing-puing atap bangunan. Nanti akan kita bantu untuk proses pembenahan rumah nenek Jumaiyah," ujar Kepala Desa Genteng Wetan, H. Sukri. (ep)