Syamsuddin Batola Sudah Punya Firasat Sebelum Meninggal, Titipkan Pemain pada Pelatih dan Manajemen

20241214_234902.jpg Pelatih Kepala (Headcoach) Persewangi Banyuwangi, Almarhum H. Syamsuddin Batola (Foto: Instagram/PersewangiOfficial)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Mendiang Syamsuddin Battola sempat menitipkan tim racikannya kepada tiga assiten pelatih dan manajemen Persewangi. Rupanya titipan berupa pesan lisan yang disampaikan sehari sebelum keberangkatannya ke Surabaya itu merupakan pesan terakhir legenda PSM Makassar.


Pesan terakhir Syamsuddin Battola itu didengar jelas oleh Rudi Hartono Latif, Humas Persewangi. Ia membersamai almarhum saat anak asuhnya berlatih di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Selasa (10/12) lalu.


Rudi mengaku tak ada prasasangka apalagi berfikir yang tidak-tidak. Sehingga pesan itu diartikan Rudi sebagai pesan biasa antara pelatih kepada manajemen yang kerap ia dengarkan dari sosok Battola di luar lapangan hijau.


"Saat itu rencananya bupati hendak melakukan pengecekan kesiapan stadion sekaligus melihat anak-anak bermain. Namun tidak jadi karena hujannya cukup deras. Disitu coach Battola menyampaikan pesan yang sampai saat ini masih jelas terekam jelas diingatan," ujarnya, Sabtu (14/12/2024).


Dibawah terpaan hujan itu Rudi meminta maaf kepada Syamsuddin Battola tidak bisa membersamainya lantaran ditugaskan Presiden klub Handoko untuk tetap di Banyuwangi mematangkan persiapan. Sedangkan Battola esoknya diharuskan mengikuti acara Match Coordination Meeting (MCM) Liga 4 Asprov PSSI Jawa Timur di Surabaya.



"Saya diminta presiden klub jaga gawang untuk mematangkan persiapan jelang laga perdana . Sementara coach Battola bersama sekretaris menuju Surabaya menghadiri match meeting," ungkapnya.


Battola menyelipkan pesan kepada Rudi yang tak bisa membersamai. Pesan itu yang Rudi tak sangka adalah pesan terakhirnya menitipkan tim yang sudah diracik Battola kepada tiga assisten pelatih.


Yang dikirinya pesan biasa karena akan bertolak ke Surabaya. Menitipkan anak asuh saat ditinggal pergi.


"Kalau pas gak ada saya biar teman-teman coach (asisten pelatih) yang menangani. Mereka itu sudah jago dan bagus. Sudah layak mengarungi liga 4," ucap Rudi seraya menirukan pesan Syamsuddin Battola.


Pesan itulah yang membekas hingga kini. Sosok yang ia baru kenal baik dan dikenal disiplin dan taat beribadah tersebut bakal berpulang selama-lamanya.


Syamsudin Battola juga sempat meminta agar keluarganya yang ada di Maros, Sulawesi Selatan didatangkan oleh manajemen ke Banyuwangi. Permintaan itu dikabulkan manajemen dan keluarga Battola diterbangkan menuju Banyuwangi.


Belum sempat bertemu keluarga, Syamsuddin Battola meninggal terlebih dahulu. Jenazah diterbangkan melalui Bandara Internasional Juanda, Surabaya menuju Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (12/12) malam.


Karena masih dirundung duka, manajemen belum memastikan kapan akan mencari pengganti Syamsuddin Battola. Rudi mengatakan pihaknya masih berfokus membangun kembali mental pemain dan memulihkan spirit juang sepeninggal Battola.


"Nanti akan kami cari pengganti coach Syamsuddin Battola namun tidak dalam waktu dekat ini. Sementara tiga assisten pelatih yang sudah dibekali ilmu berharga dari coach (Battola) yang akan melatih tim sampai kami menemukan penggantinya," terangnya.


Jumat kemarin pemain menjalani sesi latihan di lapangan Alam Indah Lestari (AIL), Desa Badean, Kecamatan Rogojampi yang menjadi markas tim berjuluk The Lasblang tersebut.


Pemain tak kuasa membendung air mata sebelum sesi latihan dimulai. Pemain dan pelatih diposisikan melingkar oleh pelatih sembari diberikan arahan. 


Disitu kemudian pemain meneteskan air mata mengenang sosok Syamsuddin Battola saat disuntik motivasi oleh Rudi yang ikut membersamai.


Pita hitam melingkar dikenakan pada lengan kanan pemain. Sebagai perwujudan duka atas meninggalnya sosok legenda PSM Makassar itu.


"Kami sangat kehilangan sosok pelatih yang selama dua bulan ini membimbing dan melatih kami dengan sangat baik," kata Kapten Persewangi Anis Mujiono. (ep)