
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Warga Dusun Mulyorejo, Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, bergidik saat rumahnya disatroni ular sanca kembang (malayopython reticulatus). Ular sepanjang 3 meter itu diketahui hendak memangsa ayam pemilik rumah, Qori'atul Maghfiroh, Jumat (01/10/2024) malam.
Keberadaan ular baru diketahui pemilik rumah sekitar pukul 18.30 WIB. Ketika itu terdengar bunyi keras dari dapur rumah.
"Terdengar suara keras dari dapur. Saat saya cek ternyata ular sudah menggelantung disela-sela atap," ujar Qori'atul kepada BWI24Jam.
Qori'tul mengungkap, kepala ular sudah menjulur menuju kandang yang kebetulan ditempatkan di dapur rumah. Posisi ular sudah siap memangsa ayam kampung miliknya.
Bulu kuduknya bergetar melihat ular sebesar itu untuk pertama kalinya. Ia pun sempat dilanda kepanikan luar biasa.
"Siapa yang tidak merinding melihat ular segede itu," ungkapnya.
Tau bahwa ular jenis tersebut tak seganas dan seagresif ular jenis kobra, Qori'atul pun mulai mengontrol rasa paniknya. Dicarilah ponsel untuk menghubungi pihak damkar melalui akun media Instagram.
"Kebetulan sudah memfollow akun IG-nya damkar. Alhamdulillah langsung ditanggapi dan responnya cepat," ungkap Qori'atul.
Upaya evakuasi kemudian dilakukan petugas Damkarmat Banyuwangi Sektor Genteng. Empat orang diterjunkan menjinakkan ular yang dikenal sebagai ular piton tersebut.
Proses evakuasi berlangsung cepat. Tak ada kesulitan yang dihadapi petugas Kendari ular tersebut cukup agresif.
"Kami langsung menuju titik dimana piton itu bersarang. Meski tak berbisa tetap mengupayakan semua kru dile1ngkapi alat pelindung diri," ujar Koordinator Damkarmat Sektor Genteng, Sutikno.
Lima menit berselang piton dapat sepenuhnya dijinakkan. Lantas dimasukkan ular tersebut kedelama karung.
Sutikno menambahkan, pihaknya masih berkoordinasi ke jajaran atas terkait nasib ular tersebut. Sembari itu ular dievakuasi sementara menuju Kantor Damkarmat Sektor Genteng.
"Kira masih koordinasi dengan pimpinan. Untuk sementara waktu ular piton ini kami evakuasi Ke mako," terangnya.
Sudah dua kali ini rumah Qori'atul Maghfiroh diteror ular jenis sanca kembang. Kejadian serupa terjadi pertama kali pada bulan Januari 2024.
Akan tetapi ukuran ular tak sebesar yang saat ini menyatroni rumahnya. Saat itu ular bisa ditangkap dan dibuang kembali ke habitatnya.
Kondisi belakang rumah Qori'atul berdekatan dengan aliran sungai yang disinyalir menjadi tempat menyejukkan bagi habitat sanca kembang. Disamping itu keberadaan ayam kampung yang dipeliharanya menarik minat sanca untuk keluar dari habitatnya ketika makanan alami mulai berkurang.
Ditambah lagi kondisi belakang rumah Qori'atul gelap ketika matahari terbenam. Ia pun berinisiatif memberikan tambahan penerangan mencegah kejadian serupa terulang kembali.
"Habis ini mau saya tambahi penerangan di belakang rumah," tutup Qori'atul. (ep)