
BWI24JAM, BANYUWANGI. -Warga perumahan Bunga Residence, Kelurahan Kebalenan, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, mengeluhkan saluran pembuangan air yang ditutup atau dibuntu oleh oknum yang tak bertanggung jawab. Sehingga warga selalu kebanjiran kalau hujan turun.
Terpantau pada Jumat (27/1/2023) siang, blok perumahan bagian belakang paling parah dilanda banjir yang disebabkan luapan air dari selokan. Setidaknya ada belasan rumah yang terdampak.
Upaya warga, selain mendesak oknum penutup saluran air untuk bertanggung jawab, warga juga meminta pihak pengembang dan pemerintah agar menangani secara serius permasalahan ini untuk memperhatikan dampak sosial.
"Kami selama 10 tahun merasakan banjir. Hujan deras sebentar saja air sudah meluap bahkan pernah sampai masuk rumah. Kami mohon aspirasi warga perum didengar oleh pihak terkait dan segera melakukan langkah nyata," kata salah satu warga Perum Bunga Residence yang enggan disebutkan namanya.
Dikatakan, warga kerapkali melakukan aksi protes baik secara lisan maupun tertulis, namun tidak ada upaya nyata dari pihak pengembang (developer) dan dinas terkait.
Warga menceritakan, akibat banjir yang dialami, harta benda warga menjadi korban. Beberapa rumah bahkan direnovasi atau ditinggikan terasnya. Salah satu toko di pojok perumahan bahkan terpaksa ditutup karena sering kemasukan air.
"Kami sudah pernah membuka aliran air yang ditutup oknum tersebut secara swadaya, atas dasar notulen rapat bersama Dinas PUCKPP dan Dinas PU Pengairan. Dan ternyata setelah kami cek dan buka alirannya pernah ditemukan saluran disumbat dengan galon dan dicor semen," bebernya.
Warga Bunga Residence juga menunjukkan denah sertifikat perumahan. Berdasarkan data tersebut, terdapat 2 jalur yang seharusnya dapat dialiri air. Namun saluran tersebut tidak ada, dan dipertanyakan warga.
"Intinya kami tidak ingin menyalahkan siapapun. Harapan kami pihak terkait bisa mengembalikan saluran air sebagaimana mestinya sesuai dengan sertifikat," pungkasnya.
Hingga saat ini, warga masih menunggu tindakan solutif dari pemerintah, supaya air hujan tidak lagi meluap ke jalanan dan rumah-rumah mereka yang bisa mengakibatkan banjir. (*)