Jenazah WN Malaysia Korban KMP Tunu Pratama Jaya Dimakamkan di Banyuwangi

photo_2025-07-12_12-04-13_jnxh.jpg Jenazah WN Malaysia saat Hendak Dibawa ke Ambulance di Post Mortem RSUD Blambangan (Foto: Istimewa/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Jenazah Fauzey bin Awang, warga negara Malaysia yang menjadi korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya dimakamkan di Banyuwangi. Istri almarhum dan anaknya yang tiba dari Malaysia sepakat memakamkan jenazah di TPU Dusun Lidah, Desa/Kecamatan Gambiran, Banyuwangi.


Selain itu selama hidup, Fauzey sempat berwasiat jika meninggal nanti ingin dimakamkan di dekat rumah gurunya. Yang saat ini menjadi lokasi pemakaman almarhum.


Pesan disampaikan Fauzey kepada anaknya melalui pesanan WhatsApp.  Keinginan itu akhirnya diamini oleh kedua pihak keluarga dari Banyuwangi maupun Malaysia ketika sama-sama menjemput jenazah di RSUD Blambangan, Jumat (11/07/2025). 


"Tadi sudah disepakati kedua belah pihak keluarga dari Banyuwangi maupun Malaysia, bahwa korban atas nama Fauzey bin Awang di makamkan di lokasi sesuai yang diwasiatkan," kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra. 


Keputusan tersebut juga telah disampaikan ke pihak Kedubes Malaysia melalui Kemenlu. Pihak kedubes pun mengamini pemakaman Fauzey di Banyuwangi. 


"Kedubes tidak ada masalah, karena pemakaman di Banyuwangi juga atas wasiat dari almarhum," terang Rama. 


Setelah disepakati jenazah kemudian disalatkan di Masjid Madani sebelum kemudian dimakamkan di lokasi yang telah ditentukan.


Fauzey sebelumnya ditemukan pada Rabu (09/07/2025) di Perairan Jembrana Bali. Jenazahnya berhasil terindentifikasi dari gigi, medis, dan properti bsrang kepemilikan. Kebetulan, dompet berisi identitas masih terbawa pada jenazah saat ditemukan.


Fauzey selama ini kerap mondar-mandir Banyuwangi-Malaysia. Ia memiliki istri bernama Yatini, beralamat di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. 


Sebelumnya istri Fauzey, Yatini bercerita bila suaminya naik travel menyeberang ke Bali dengan tujuan Bandara Ngurah Rai.  Suaminya hendak kembali ke Malaysia untuk bekerja menjadi security di sana.


Meski bekerja di Malaysia, ia sering pulang setiap 3-4 bulan sekali untuk bertemu isstrinya di Banyuwangi. (ep)