
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Setelah pencarian intensif selama lebih dari sepekan, bangkai KMP Tunu Pratama Jaya akhirnya berhasil ditemukan oleh tim gabungan di kedalaman 49 meter di perairan Selat Bali. Kapal naas tersebut terdeteksi dalam posisi tengkurap, berdasarkan hasil pantauan kamera bawah laut Remote Operated Vehicle (ROV) yang diturunkan pada Sabtu, 12 Juli 2025.
Penemuan tersebut diumumkan langsung oleh Direktur Kepolisian Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Jawa Timur, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin, dalam keterangan persnya, Minggu (13/07/2025).
“Jadi secara visual mengambarkan kapal secara jelas, baik pewarnaan, nama dan modeling kapal panjang, walaupun di dalam tahap pertama dan kedua kita sudah bisa mengambarkannya panjang kapal, titik koordinat kapal, karena kalau menentukan koordinat, koordinat itu tiap hari akan terjadi pergeseran. tidak pasti hari ini di koordinat sekian, besok terjadi pergeseran, karena apa pergeseran terjadi karena arus,” kata Arman pada Minggu (13/07/2025)
Arman menjelaskan, penemuan bangkai kapal ini merupakan bagian dari proses investigasi ilmiah dengan dukungan teknologi canggih. Pada tahap pertama, pencarian dilakukan dengan bantuan MBES (Multibeam Echosounder), side scan sonar, dan pengambilan gambar visual dengan ROV. Tahap selanjutnya adalah memastikan posisi kapal tidak berpindah dari titik awal, yang dilakukan menggunakan sistem hot sadap dan bubble trap.
Dalam video yang ditunjukkan kepada awak media, terlihat bagian badan kapal dan nama KMP Tunu Pratama Jaya yang tertangkap dengan jelas oleh kamera ROV.
Temuan ini diharapkan dapat mempercepat proses evakuasi dan pencarian para korban yang hingga kini belum semuanya ditemukan.
Diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam pada Rabu malam, 2 Juli 2025, saat berlayar di Selat Bali. Berdasarkan manifest, kapal tersebut mengangkut 53 penumpang dan 12 kru kapal. Hingga hari ke-11 pascakejadian, pencarian korban masih terus dilakukan.
Tim gabungan dari Basarnas, TNI AL, Polairud, BPBD dan pihak terkait lainnya terus dikerahkan dan bekerja tanpa henti demi mengevakuasi para korban dan menyelesaikan proses pencarian secara menyeluruh. (rq)