Di Srono Banyuwangi Ada Mata Air Abadi, Sumber Airnya Jernih Melimpah Disebut Punya Khasiat

sumber_mata_air_di_srono_bwi2025.jpg Warga Sekitar Mengambil Air di Sumber Mata Air yang Berada di Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, Banyuwangi (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Keberadaan mata air di suatu tempat menjadi anugerah tersendiri bagi warga sekitar karena kebutuhan air mereka otomatis terjamin.


Bagi petani, pengairan sawah mereka terjamin sepanjang tahun. Bagi rumah tangga, mereka tak perlu susah-susah membeli air bersih untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk minum, mandi, maupun mencuci.


Di Dusun Pekiringan, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, Banyuwangi terdapat mata air alami berada di pinggiran air sungai dusun setempat yang menjadi penyangga utama kebutuhan air bersih. Terlebih saat kemarau mendera.


Dari pagi, siang, hingga sore hari, sumber mata air berdiri ditas lahan milik warga bernama Susiyono (49) ini tak pernah sepi dari kunjungan warga. Tak ada tarif yang harus dikeluarkan saat mengisi botol, galon, maupun jeriken. Semua air yang diambil gratis.


Disebut warga, air dari sumber bisa langsung diminum tanpa perlu dimasak. Sejak kemunculannya pada tahun 1975, kebiasaan minum dari sumber sudah biasa bagi warga bahkan langgeng hingga sekarang.


“Saya lahir tahun 75, tahun 1978 itu satu warga bernama Pak Gimun tetangga saya yang pertama kali coba meminum airnya, ternyata aman,” kata warga bernama Nur Jazila, Minggu (19/01/2025).


Dikatakan Jazila, biasanya ia kerap mengambil air sebanyak tiga kali dalam sepekan. Sekali ambil menggunakan galon isi 20 liter menggunakan motor.


“Saya biasanya tiga hari sekali ambil air di sini. Sekali ambil biasanya dua gallon air mineral itu. Dibawa pakai sepeda motor,” ungkapnya.


Jazila menyebut meski sumur di rumahnya dalam kondisi normal dan tidak kering tetap saja dirinya mengambil air di sumber. Menurutnya, sumber air milik Susiyono bisa langsung dikonsumsi tanpa harus dimasak terlebih dahulu.

 

“Hitung-hitung hemat gas (elpiji). Tidak perlu dimasak sudah bisa diminum dan segar airnya,” ucapnya.


Jazil sempat bereksperimen terhadap air yang ia ambil kemudian dimasukkan kedalam botol. Lalu coba didiamkan selama sebulan. Air itu ternyata tetap jernih dan masih bisa diminum serta tidak berlumut.


Pemilik sumber mata air, Susiyono mengatakan mayoritas orang yang mengambil air di sumber tersebut untuk kebutuhan memasak dan minum. 


“Kebanyakan dipakai untuk kebutuhan dapur. Jarang yang dibuat kebutuhan mandi,” ucapnya.


Meski begitu, menurut Susiyono yang merupakan pemilik lahan bersumber air itu, ada beberapa orang yang pernah datang ke sumber itu khusus untuk mandi karena dipercaya punya khasiat. 


“Pernah ada orang Yosomulyo (Kecamatan Gambiran) datang untuk mandi, dari yang semula sakit stroke, katanya sembuh setelah konsumsi air ini dan mandi di sini,” jelasnya. 


Menurutnya, sumber air itu memang cukup unik. Meski sedang kemarau panjang air di situ tidak pernah kering. 


“Ketika musim hujan lebat airnya juga tetap bening seperti itu, tidak keruh, rasanya juga tetap segar,” pungkasnya. (ep)