Juara Umum Musabaqoh Ke-17 RMI NU Banyuwangi Disabet Tiga Ponpes dari Kecamatan Tegalsari

juara_rmi_nu_ke_17_bwi_2024.jpg Penutupan Musabaqoh Ke-17 RMI NU Banyuwangi di Pondok Pesantren Mansyaul Huda, Desa Paspan, Kecamatan Glagah

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Kecamatan Tegalsari meraih sukses gemilang dalam Musabaqoh ke-17 Rabithah Ma'ahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Kabupaten Banyuwangi.


Tiga pondok pesantren (ponpes) dari kecamatan tersebut berhasil memimpin klasemen sebagai juara umum dalam acara prestisius tersebut, yang digelar mulai tanggal 12 - 14 Januari 2024.


Ketua PCNU Banyuwangi, KH. Mohammad Ali Makki Zaini, menutup secara resmi Musabaqoh ke-17 ini, yang bertempat di Pondok Pesantren Mansyaul Huda, Desa Paspan, Kecamatan Glagah.


Dalam sambutannya, Gus Makki menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih kepada semua peserta yang telah berpartisipasi aktif selama tiga hari berlangsungnya perlombaan antar santri ini.


"Selamat bagi peserta atau pondok pesantren yang berhasil keluar sebagai pemenang lomba dalam musabaqoh," kata Gus Makki, Minggu (14/01/2024).


Perlombaan yang digelar mencakup beragam bidang, termasuk membaca kitab suci Al Qur'an, pidato tiga bahasa (Arab, Inggris, Indonesia), kaligrafi, fashion show, cerdas cermat, hingga festival hadrah al-habsyi.


Lebih dari 3.500 santriwan dan santriwati dari 98 pondok pesantren di Bumi Blambangan turut ambil bagian dalam Musabaqoh ini. Gus Makki menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi agenda rutin yang dilaksanakan tiap dua tahun sekali di Banyuwangi.


"InsyaAllah yang melaksanakan Musabaqoh rutin tiap dua tahun sekali ini hanya ada di Banyuwangi," ujarnya.


Puncak acara ditandai dengan pengumuman pemenang, di mana tiga ponpes dari Kecamatan Tegalsari berhasil meraih gelar juara umum. Ponpes Darrusalam Blokagung, Ponpes Mambaul Huda Krasak, dan Ponpes Mabadiul Ikhsan Karangdoro.


Gus Makki menyampaikan harapannya bahwa semangat kompetisi dalam rangkaian Musabaqoh ini dapat menjadi motivasi bagi pesantren-pesantren di Banyuwangi untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan potensi santri.


"Saya berpesan kepada seluruh santri untuk hidup rukun, tingkatkan semangat belajar di pesantren agar kelak bisa berkontribusi untuk masyarakat," pesannya. 


Acara penutupan Musabaqoh ke-17 RMI NU Banyuwangi juga turut dihadiri puluhan pengasuh pondok pesantren, Forkopimcam Glagah, lurah, dan beberapa tokoh masyarakat sekitar, menandakan dukungan luas dari berbagai pihak terhadap upaya pengembangan dan pemberdayaan pesantren di Banyuwangi. (rq)