BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Kondisi kelainan langka yang dialami Budi (29) warga Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, menarik atensi berbagai pihak tak terkecuali Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan Banyuwangi.
Pria yang lahir pada tahun 1994 ini terlahir dengan kondisi tanpa anus, yang membuatnya tidak bisa mengeluarkan feses sejak bayi.
Kondisi yang dialami Budi menaruh empati bagi sebagain orang. Seperti yang dilakukan oleh H. Abdul Kadir dengan menggalang donasi untuk kesembuhan Budi. Dari donasi tersebut terkumpul sekitar Rp 60 juta.
Informasi terbaru pada hari Rabu, 7 Januari 2024 kemarin, Budi telah dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya dengan transport ambulans dan selama di sana keluarga Budi tinggal di Rumah Singgah yg difasilitasi Pemkab Banyuwangi.
Hal itu disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi, Amir Hidayat.
"Selama di Surabaya, tinggal di Rumah Singgah yang difasilitasi Pemkab Banyuwangi dengan biaya program Jamkesmin atau Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin dari APBD Kabupaten Banyuwangi," kata Amir, pada Sabtu (10/02/2024).
Pada tahun yang sama setelah Budi lahir waktu itu, sudah dilakukan operasi kolostomi --pembuatan lubang dengan cara pembedahan ke dalam usus besar melalui perut sebelah kiri-- di Rumah Sakit Krikilan Glenmore.
"Melalui lubang buatan tersebut, telah dapat membantu memenuhi kebutuhan fisiologis pasien," jelas Amir.
Kadinkes Banyuwangi tersebut menceritakan beberapa tahun setelah itu, tenaga kesehatan dan pihak desa telah 3 kali menawarkan untuk operasi Kolostomi Permanen.
Namun ditolak oleh keluarga Budi dengan alasan tidak adanya biaya bagi keluarga yang menunggui. Sementara Budi merupakan tulang punggung keluarga sebagai penderes kelapa.
Dengan donasi yang terkumpul itu, kini telah meyakinkan keluarga Budi untuk menjalani operasi Kolostomi Permanen di Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya.
Terlebih bagi keluarga yang menunggu, ada Rumah Singgah yang difasilitasi Pemkab Banyuwangi. (rq)