Santri Ponpes di Muncar Banyuwangi Terkena Sabetan Celurit Milik Perempuan Diduga Depresi

diduga_depresi_di_muncar_bwi2024.jpg Perempuan Diduga Depresi Ketika Berhasil Diamankan Warga dan Aparat Setempat ke Fasilitas Jiwa Puskesmas Licin Banyuwangi

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Satu orang santri terluka terkena sabetan celurit yang ditenteng HY atau yang biasa dipanggil V (33), wanita diduga depresi asal Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo. Korban merupakan santri salah satu ponpes di Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar asal Mumbulsari, Jember berinisial ARH (15).


Korban terkena sabetan celurit yang ditenteng HY saat mengatur jalan menuju ponpes. HY mendaratkan celurit yang dibawanya saat menghentikan motor yang dikendarainya di depan korban.


"Pada saat melintas di depan korban kemudian seorang perempuan (HY) ketika berhenti. HY lantas mengayunkan clurit tersebut kepada korban," kata Kapolsek Muncar Kompol Akhmad Ali Masduki, Kamis (12/12/2024).


Tebasan celurit itu mengenai tangan kiri korban. Ali menambahkan korban mengalami luka gores pada jari tengah dan telunjuk.


"Korban lantas melapor ke pengurus pondok dan diteruskan kepada kami," tambahnya.


HY ketika mengendarai motor nampak membonceng anaknya mengitari jalan seputaran Muncar. Warga pun dibuat takut atas aksi wanita yang diduga mengalami depresi tersebut.


Selain teriakan HY, warga dibuat ketakutan karena ia mengendarai motor sambil menenteng celurit. Termasuk salah satunya yang terjadi di salah satu rumah makan.


"Setelah kejadian di depan ponpes, perempuan  tersebut menuju kearah selatan. Ketika sampai di depan warung masakan padang,  perempuan tersebut berhenti dan mengeluarkan clurit sehingga mengganggu jalan dan warga yang berada di depan warung merasa ketakutan," jelas Ali.


Sementara, Kepala Dusun (Kadus) Purworejo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Adi Jatman membenarkan kejadian ini bahwa yang bersangkutan ialah warganya.


"Iya tadi yang dibonceng anaknya, saat insiden tadi tidak ada korban, cuma pas yang di Persen ada yang kena," ujar Adi.


Ia mengungkapkan jika HY memang menderita depresi. Ia baru pulang setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr. RM. Soedjarwadi, Klaten.


"Baru pulang dari Rumah Sakit di Klaten, dalam pantauan puskesmas sini juga obatnya masih ada. Cuma pas tadi karena mungkin semua keluarga sibuk, jadi dia keluar rumah," terangnya.


Depresi yang dialami HY, kata Adi sudah diidapnya sekitar sebulan. Akibat perilakunya, aparat TNI dan Polisi setempat turun tangan, guna mencegah aksi lebih lanjut yang tidak diinginkan.


"Per malam ini pihak keluarga, Babinsa Bhabinkamtibmas Kalipait termasuk petugas medis, melakukan perujukan kepada HY ke Fasilitas Jiwa Puskesmas Licin Banyuwangi," tutup Adi. (ep)