
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Seekor binturung atau binturong terbirit-birit dikejar-kejar puluhan warga Dusun Krajan Baru, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Sebab, warga mengira binturung tersebut adalah babi ngepet atau babi jadi-jadian untuk mencari pesugihan.
Peristiwa ini terjadi pada Senin (13/01/2025) lalu sekitar pukul 19.00 WIB atau bakda isya. Pengejaran itu melibatkan warga dari dua dukuh. Dusun Krajan Baru di Desa Wonosobo dan Dusun Sumberagung, Desa Rejoagung yang letaknya berdekatan dan hanya dipisahkan jalan selebar tiga meter.
"Karena kondisi malam hari, binturung dengan panjang sekitar 1,2 meter itu dikira warga adalah babi ngepet atau jadi-jadian," ujar Kepala Desa Wonosobo Imam Muslim, Kamis (16/01/2025).
Warga beramai-ramai mengejar hewan yang masuk dalam ordo musang itu, warga menyusuri jalanan kampung. Karena dikira hewan jadi-jadian, peralatan seperti sapu, kentongan, sampai jaring dibawa warga untuk menjeratnya.
Upaya menangkap di jalanan tak membuahkan hasil. Kecepatan lari binturong tak secepat larinya warga. Sampai akhirnya binturung itu tersudut ketika masuk ke dalam TK Khadijah 109 Rejoagung.
Binturung itu benar-benar tersudut. Dikepung dari segala sisi. Karena kepalang lelah, akhirnya binturong itu menyerah dalam dekapan warga.
"Ditangkap warga di gedung sekolah TK," ujar Imam.
Warga kaget setelah melihat bentuk asli hewan yang sempat dikira babi jadi-jadian itu. Ternyata seperti musang tapi herannya bentuknya lebih besar.
Karena tau hewan tersebut salah satu hewan dilindungi undang-undang maka warga tak berani mengesekusinya. Serta kasihan melihat kondisi tubuhnya yang terlihat tak terurus.
"Dikira musang awalnya. Tetapi setelah dicek di internet ternyata hewan itu bernama binturung dan warga takut karena masuk salah satu hewan dilindungi," cetus Muslim.
Tiga hari binturung itu diikat dan dirawat di halaman rumah kepala sekolah TK tempatnya ditangkap. Selama itu hewan malang tersebut mendapat perlakuan baik.
Bahkan sempat menjadi tontonan anak-anak setempat hingga warga luar kampung. Tiga hari nyaris mendapat tuan baru, Binturung akhirnya dievakuasi ke Balai Desa Wonosobo.
Menurut Imam Muslim pihaknya sudah melapor adnyaa temuan binturung kepada camat. Ia mengungkap masih menanti keputusan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Banyuwangi menyoal nasib hewan tersebut.
"Masih menunggu keputusan dari BKSDA gimana kelanjutannya. Karena kasihan melihat kondisinya seperti itu," tutupnya. (ep)