100 Hari Ipuk-Muji, PCNU Banyuwangi Apresiasi Stabilitas dan Kondusifitas Daerah

pcnu_bwi2025.jpg Ketua PCNU Banyuwangi, Kiai Sunandi Zubaidi Mengapresiasi Kepemimpinan Bupati Ipuk dan Wabup Mujiono (Foto: Istimewa/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Seratus hari pertama kepemimpinan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Wakilnya, Mujiono, mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak. Salah satunya datang dari Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyuwangi, Kiai Sunandi Zubaidi.


Sejak dilantik pada 20 Februari lalu, duet kepemimpinan Ipuk-Muji berhasil menjaga stabilitas dan kondusifitas daerah. “Saya kira perlu diapresiasi kinerja seratus hari Ipuk-Muji ini. Di tengah situasi yang tak menentu, Banyuwangi di tangan beliau berdua tetap stabil dan kondusif,” ungkap pengasuh PP. Al-Kalam, Badean, Blimbingsari, Kamis (05/06/2025).


Stabilitas dan kondusifitas tersebut, imbuh Sunandi, menjadi modal penting bagi pembangunan daerah. Berbagai perencanaan dapat disusun dan diwujudkan dengan baik apabila dua situasi tersebut terpenuhi. “Perlu diingat, pasca Pilkada, di banyak daerah masih tidak kondusif. Residu politiknya masih keras. Bahkan, ada yang Bupati dan Wakilnya yang langsung berseteru,” terang alumnus pascasarjana UIN KHAS Jember itu.


Sunandi juga menilai kepemimpinan Ipuk-Muji di seratus hari pertamanya ini, tidak terjebak pada gimmick politik yang tak perlu. Tak ada akrobat kebijakan yang dipaksakan hanya demi menarik simpati publik. Namun, memastikan pondasional anggaran dan hajat hidup rakyat Banyuwangi terpenuhi.


“Banyak kepala daerah lain yang sibuk membuat gimmick kebijakan. Tapi, sejatinya tidak ada sangkut pautnya dengan kebutuhan masyarakat,” papar Wakil Ketua Umum MUI Banyuwangi tersebut.


Kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan sederet pembaharuan regulasi yang berdampak pada fiskal daerah,imbuh Sunandi, memang tak cukup direspon hanya dengan gimmick. Perlu respon yang cerdas dan presisi.


“Dari informasi yang saya dapat, ada ratusan miliaran anggaran Banyuwangi yang terpangkas oleh efisiensi pusat ini. Dan sepengetahuan kami, respon Bupati Ipuk cukup menarik. Beliau melakukan menejemen anggaran yang presisi. Meskipun ada pengurangan di sana-sini, tetapi tetap stabil,” paparnya.


Efisiensi anggaran diarahkan dalam meningkatkan efektivitas layanan dan performa kinerja birokrasi. Sehingga pos anggaran yang menyangkut pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial hingga infrastruktur jalan masih terjaga. 


“Ini patut kita apresiasi dan kita dukung. Kita doakan semoga para pemimpin kita diberikan kekuatan dan ketetapan hati untuk terus mengabdi,” pungkasnya. (*)