
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Arus banjir turut memporak-porandakan Jembatan Binau di Desa/Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Putusnya jembatan pada Minggu (29/06/2025) lalu turut mengisolasi warga di dua kampung desa tersebut.
Dusun Krajan dan Gumukcandi, Desa/Kecamatan Songgon merupakan dua kampung yang terisolir dampak putusnya jembatan Sungai Binau. Warga harus menempuh jalan yang cukup jauh bila ingin menuju jantung desa.
Petugas Pusdalops Kecamatan Songgon, BPBD Banyuwangi Abdul Hadi mengatakan jembatan yang ambrol merupakan jalan alternatif bagi warga di dua dusun tersebut. Kendati hanya bisa dilalui kendaraan roda dua akan tetapi jalan itu sudah menjadi penyambung jarak dan memiliki nilai historis.
"Jembatan Sungai Binau menjadi jalan alternatif bagi warga memangkas jarak menuju pusat kota Songgon," kata Hadi pada Rabu (02/07/2025).
Hadi menyebut masyarakat Gumukcandi terpaksa mengambil jalan memutar kurang lebih 2 Kilometer pasca runtuhnya jembatan sepanjang kurang lebih 10 meter dan lebar 2 meter tersebut.
“Jadi sekarang masyarakat harus lewat jalan memutar lewat Kampung Sipring namanya,” ujar Hadi.
Jembatan tersebut menurutnya merupakan jalan alternatif tercepat satu-satunya yang sering dilalui oleh masyarakat dusun Gumukcandi untuk pergi ke pasar Songgon hingga untuk akses ke sekolah.
Masyarakat Gumukcandi sendiri yang mayoritas memiliki kebun dengan tanaman komoditas buah seperti durian, alpukat, manggis, kelapa hingga kopi itu, kerap menjualnya ke pasar Songgon. Terputusnya jembatan itu jelas dapat menghambat perekonomian masyarakat setempat.
Bukan hanya itu, jembatan tersebut juga menjadi lalu lalang para pelajar dari dusun Gumukcandi untuk menuju ke SDN 1 Songgon yang berada di Dusun Krajan. Bahkan jembatan itu menjadi jalan bagi pelajar SMP hingga SMA yang berada di luar dusun hingga desa.
“Ada anak pelajar SMA yang bersekolah di Rogojampi juga harus lebih memutar,” ujar Abdul Hadi.
Abdul Hadi juga mengungkap, Pemkab Banyuwangi melalui instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum Pengairan, Camat hingga Kades telah melakukan peninjauan atau assement untuk segera mencari solusi dari ambrolnya jembatan di Sungai Binau utara pasar Songgon penghubung dua dusun itu.
“Hari Selasa (01/07/2025) kemarin Dinas Pekerjaan Umum Pengairan, Camat hingga Kades datang untuk meninjau lokasi jembatan,” ungkapnya.
Abdul Hadi mengimbau kepada masyarakat untuk mengawasi anak-anaknya supaya tidak mendekat terlebih dahulu ke sungai. Walaupun luapan air telah surut tapi kondisi cuaca masih belum membaik dan kerap terjadi hujan di kawasan hulu.
“Masyarakat diimbau untuk memberitahukan kepada anak-anaknya agar menjauh terlebih dahulu dari sungai,” tuturnya. (ep)