Bangunan Terbakar Hebat di Bajulmati Ternyata Bekas KUD, Kerugian Capai Rp300 Juta

38yusbo.jpg Petugas Damkar Banyuwangi Lakukan Pemadaman Kebakaran di Bangunan Bekas KUD Bajulmati (Foto: Damkarmat/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Kebakaran melanda sebuah bangunan bekas kantor unit desa (KUD) di Dusun Badolan, Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Rabu (8/10/2025) sore. Api dengan cepat membesar hingga meludeskan sebagian besar bangunan dan isinya.


Peristiwa itu pertama kali dilaporkan oleh warga bernama Tri Suryani (29) ke Call Center Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi sekitar pukul 17.41 WIB. Tak lama kemudian, tiga unit mobil pemadam langsung diterjunkan ke lokasi.


“Petugas kami bergerak cepat setelah laporan diterima. Dalam waktu kurang dari 25 menit, tim sudah tiba di lokasi untuk melakukan penanganan. Kami tejunkan tiga unit mobil pemadam masing-masing Hino 02, Ayaxx 03, dan Fire Doome 05,” ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Banyuwangi, Yoppy Bayu Irawan, Kamis (9/10/2025).


Menurut Yoppy, proses pemadaman berlangsung cukup menantang lantaran di dalam bangunan banyak tumpukan barang rongsokan yang mudah terbakar. Material tersebut menyebabkan kebakaran api makin membesar.


“Material di dalam ruangan mempercepat rambatan api. Namun berkat kerja cepat tim di lapangan, kobaran berhasil dijinakkan sebelum meluas ke bangunan sekitar,” imbuhnya.


Bangunan berukuran 8x12 meter itu diketahui sudah lama tidak difungsikan sebagai kantor desa dan kini digunakan oleh seorang pria lanjut usia bernama Siswo Hariyanto (80) yang akrab disapa Omyang. Bangunan tersebut juga dijadikan tempat menyimpan barang-barang rongsokan.


Saat kebakaran terjadi, Siswo disebut tengah sakit dan dalam kondisi lemah. Ia berhasil diselamatkan warga, namun mengalami syok.


Menurut keterangan saksi Asadi (54) dan Asmiatun (54), mereka melihat asap tebal keluar dari dalam bangunan saat duduk di depan rumah. Mereka berupaya memadamkan api dengan alat seadanya.



“Kami langsung panggil warga lain buat bantu padamkan pakai ember dan air seadanya,” kata Asadi kepada petugas.


Dari hasil asesmen Damkarmat, kebakaran diduga disebabkan kebocoran tabung gas LPG yang memicu ledakan kecil dan menyulut api dari kompor yang masih menyala.


Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun kerugian ditaksir mencapai Rp300 juta, meliputi bangunan, dua unit sepeda motor, uang tunai sekitar Rp20 juta, serta peralatan bengkel motor.


Yoppy mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat menggunakan peralatan gas di rumah. Serta mengecek kondisi regulator sebelum menyalakan api kompor.



“Pastikan kompor dan regulator gas dalam kondisi aman dan tertutup rapat. Jangan biarkan kompor menyala tanpa pengawasan, terutama di rumah yang banyak barang mudah terbakar,” tegasnya.


Penanganan kebakaran ini melibatkan Regu Brama 3, unsur BPBD, Polsek Wongsorejo, Koramil, Polhut, perangkat desa dan warga sekitar.


“Sinergi lintas instansi dan partisipasi warga sangat membantu proses pemadaman. Kami berterima kasih atas koordinasi cepat semua pihak,” pungkas Yoppy.