Bukan di Stadion Diponegoro Banyuwangi, Tuan Rumah Liga 4 Babak 32 Besar Bergeser ke Denpasar

stadion_diponegoro_banyuwangi_2025_riqi.png Suporter Persewangi di Tribun Stadion Diponegoro, Banyuwangi (Foto: Riqi/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Harapan masyarakat Banyuwangi untuk kembali menyaksikan langsung perjuangan Persewangi di babak 32 besar Liga 4 Nasional harus tertunda. PSSI secara resmi menetapkan Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali, sebagai tuan rumah Grup X, menggantikan rencana awal di Banyuwangi.


Presiden Klub Persewangi, Handoko, melalui Humas Rudi H Latif, menyampaikan rasa syukur atas capaian Persewangi yang berhasil menjuarai Grup N babak penyisihan.


"Alhamdulillah, puji Tuhan, syukur tiada tara kepada Tuhan Yang Maha Esa, Persewangi menjuarai Grup N," ungkap Rudi, Minggu (27/04/2025).


Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya pertandingan sebelumnya, mulai dari Panitia Pelaksana, Kapolresta Banyuwangi dan jajaran, Dandim serta Danlanal Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, Ketua Askab PSSI Banyuwangi beserta masyarakat pecinta Persewangi.


Di babak 32 besar, Persewangi tergabung di Grup X bersama Persikabumi Sukabumi, Peureulak Raya Aceh, dan Persebata Lembata NTT. Berikut jadwal pertandingan yang akan dilangsungkan di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali.


Manajemen Persewangi menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Banyuwangi atas kegagalan menjadi tuan rumah. Rudi menjelaskan, keterbatasan fasilitas di Banyuwangi menjadi faktor utama.


"Pertandingan ketiga harus diselenggarakan bersamaan untuk menghindari pengaturan hasil pertandingan, karenanya membutuhkan adanya dua stadion atau minimal lapangan yang layak sebagaimana standar Liga 4 PSSI," terangnya.


Lapangan Bimasakti Wongsorejo yang pada babak regional dipergunakan, di putaran nasional ini dinyatakan tidak layak. Beberapa lapangan potensial yang ada pun juga tidak layak. Misalnya lapangan Watukebo, Cluring, Wonosobo, Ketapang, GOR, hingga Maron fasilitas pendukungnya tidak memadai.


"Atas situasi ini srmoga Bupati dan DPRD turut prihatin serta terketuk nuraninya. Disaat klub kebanggaan masyarakat Banyuwangi kian menapak naik kasta menuju liga 3 Nusantara dan memiliki visi hingga berjaya di kasta tertinggi negeri ini dan dukungan publik kian istimewa, kita memiliki fasilitas yang sangat terbatas," bebernya.


"Sudah teramat sangat lama dunia olah raga tidak disentuh. Kurang perhatian serius. Padahal talenta-talenta kita diakui dunia. Banyuwangi sudah saatnya memiliki stadion beserta fasilitas olah raga terpadu yang lengkap dengan standar sebagaimana mestinya," imbuhnya.


Meski demikian, Persewangi tetap berangkat ke Denpasar dengan semangat tinggi membawa misi besar: menjuarai grup dan melangkah ke babak berikutnya.


"Bismillah, mohon doa dan dukungan masyarakat Banyuwangi. Persewangi bangkit, Persewangi juara!" tutupnya. (rq)