Bumbon-bumbon Melejit Jelang Lebaran, di Pasar Genteng Banyuwangi Rawit Tembus Rp 100 Ribu

pasar_genteng_bwi2025.jpg Suasana Pasar Genteng 2 Menjelang Lebaran Idulfitri 1446 H / 2025 M (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Harga bumbu dapur terus menunjukkan tajinya jelang hari raya Lebaran Idulfitri. Kenaikan terpantau nyaris di seluruh bumbu dapur di Pasar Genteng 2, Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Senin (24/03/2025).


Cabai jadi komoditas yang terus menjulang jelang Idult Fitri. Bahkan, kenaikan untuk tiap item pada harga cabai antara Rp 7.000 sampai Rp 10.000 per kilogram.


Cabai merah besar semisal, pada pembukaan perdagangan Minggu (23/03/2025), dijual dikisaran Rp 38.000. Selang sehari naik menjadi Rp 45.000 per kilogram.


Pun pada harga jual cabai rawit merah. Sempat merosot, si Pedas ini kembali naik tangga setelah mengalami penurunan pada pertengahan pekan kemarin dari Rp 100.000 menjadi Rp 85.000.


Belim genap sepekan sudah terkerek naik  dari Rp 85.000 jadi Rp 95.000 per kilogram di pembukaan perdagangan Senin ini.


"Cabai rawit itu mulai awal Ramadan terus naik sampai seratus ribu rupiah per kilogram," ujar Sudarmi, salah satu pedagang bumbu dapur di Pasar Genteng 2, Senin, 24 Maret 2025.


Disamping cabai, bawang putih turut mengalami kenaikan jelang lebaran. Bawang putih dijual pedagang di kisaran Rp 40.000 per kilogram atau naik Rp 4.000 dari harga jual pada Senin (17/03/2025), yang berkisar Rp 35.000 per kilogram.


Sudarmi menengarai kenaikan bumbu dapur ini diakibatkan lonjakan permintaan konsumen akan tetapi tak diimbangi dengan stok yang ada. 


"Memang di gudang barangnya sudah mulai menipis sementara permintaan meningkat jelang lebaran," ungkapnya.


Naiknya harga bumbu ini, kata Sudarmi, sedikit menurunkan jumlah pembelian yang dilakukan warga. Ia menyebut jika warga tak berani melakukan aksi borong jika kebutuhan bumbu tak dalam kondisi mendesak.


"Mereka (pembeli) beli secukupnya. Terutama pada saat membeli cabai rawit," ungkapnya.


Namun, berbeda dengan harga bahan bumbu dapur, harga telur ayam ras justru mengalami penurunan. Seorang pedagang di pasar, Bohiriyah, mengatakan harga ayam potong turun dari Rp 30.000 menjadi Rp 25.000 per kilogram.


"Penurunan harga ini terjadi karena stok telur dari peternak sedang melimpah. Selain itu, daya beli masyarakat yang menurun juga menjadi faktor utama," ujarnya.


Para pedagang berharap harga bahan pokok terutama bumbu dapur bisa kembali stabil menjelang lebaran agar masyarakat tidak terlalu terbebani dengan lonjakan harga kebutuhan sehari-hari. (ep)