Digitalisasi Bank Sampah Istana Sumber Suci Desa Tambong Oleh Poliwangi: Upaya Efektifitas Pengelola

A30135A3-6466-4B8B-9AF9-CC3B2D5DB49B.jpeg Tim Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Banyuwangi bersama pengelola Bank Sampah Istana Sumber Suci Desa Tambong

BWI24JAM, Banyuwangi - Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Banyuwangi bekerja sama dengan Pemerintah Desa Tambong melaksanakan Program Pemberdayaan Desa Tematik. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah program pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan digitalisasi bank sampah.

Tim yang beranggotakan Dosen Poliwangi, Dianni Yusuf, S.Kom., M.Kom., Dedy Hidayat, S.T., M.Cs serta 4 mahasiswa semester 3 Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak antara lain Azril Praya Prasetyo, Mohammad Aji Hermansya, Helmi Nafan Ananda dan Xavier Is’ad Ariel berupaya menjawab tantangan digitalisasi di tengah pengelolaan berbasis konvensional. 

“Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya inovasi dalam digitalisasi Bank Sampah melalui aplikasi berbasis web dan android untuk memudahkan pengelolaan,” ucap Dianni Yusuf selaku ketua tim. 

Hadirnya Bank Sampah Istana Sumber Suci Desa Tambong merupakan bentuk inovasi untuk menjawab permasalahan sampah yang dihadapi oleh seluruh dunia. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah yang tidak benar dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan.

“Adanya Bank Sampah ini menjadi penggerak untuk masyarakat Desa Tambong untuk semangat memilah dan menyetorkan sampah sehingga bisa mendapatkan saldo yang nantinya dapat digunakan untuk pembayaran pajak tahunan desa ataupun pembayaran PDAM/Hippam. 

Masih Dianni, pengelolaan Bank Sampah berbasis digital memiliki banyak manfaat salah satunya meminimalisir penggunaan kertas untuk pencatatan administrasi. 

“Selain itu, penggunaan aplikasi berbasis web dan android akan meminimalisir kesalahan pendataan dan perhitungan yang bisa merugikan pengelola maupun nasabah,” tambahnya. 

Tak hanya itu, nasabah juga dimudahkan dalam melihat jumlah saldo setiap saat serta data transaksi pengeluaran yang telah dilakukan. Penggunaan aplikasi juga memudahkan pengelola Bank Sampah agar tak perlu lagi menulis data yang berkaitan dengan administrasi bank sampah ke buku besar. 

“Pada akhirnya semua transaksi maupun pendataan sudah masuk dalam sistem sehingga memudahkan bagi pengelola maupun nasabah,” pungkasnya.