
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Sejumlah kedai dan warung makanan di Kecamatan Sempu, Banyuwangi nyaris tertipu order fiktif mengatasnamakan pegawai kecamatan. Pesanan makanan itu diterima pemilik kedai dan warung melalui saluran WhatsApp.
Beruntung kepekaan mereka akan perbedaan nama dengan foto profil yang dipakai tak sampai menjerumuskan pemilik kedai ke lembah penipuan.
"Timbul kecurigaan pemilik kedai karena mengaku dari pegawai kecamatan atas nama Firman dan Andri akan tetapi pakai foto profil saya," kata Agus Nurwakhid, Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesra Kecamatan Sempu, Kamis (09/01/2025).
Menurut Agus, ada 6-7 pemilik kedai dan warung makanan yang dihubungi nomor tersebut. Kesemuanya masih berada di seputaran wilayah Sempu.
Karena beberapa pemilik ada yang kenal baik,lanjut Agus, mereka langsung menghubungi via jalur pribadi (japri) setelah mendapatkan order tersebut.
"Sebagian ada yang kenal baik dan kebetulan juga kenal jadi langsung kontak saya. Setelah saya jelaskan bahwa tidak pernah order makanan dengan jumlah besar akhirnya orderan itu diabaikan sama pemilik warung," ungkapnya, kepada BWI24Jam.
Agus menyebut order makanan yang dipesan melalui pesan WhatsApp itu dikirim berantai dan polanya hampir sama. Yakni, order makanan dalam jumlah banyak untuk acara yang dilaksanakan pada Sabtu (04/01/2025) lalu.
"Polanya sama dengan nomor yang sama. Pesan makan untuk kegiatan hari Sabtu. Padahal kalau kita mau ada acara pesan makanannya tidak seperti itu," tegasnya.
Tak hanya menyasar pemilik kedai dan warung makanan, order itu turut menyasar perangkat desa. Karena curiga, mereka mengkonfirmasi langsung ihwal pesanan itu kepada Agus.
Pengirim pesan ada yang langsung memblokir kontak perangkat desa yang dihubungi karena kepalang kepergok.
"Ada yang langsung diblokir sama pelaku karena pesan WA-nya dibalas sedang bersama camat Sempu," kata Agus.
Agus menyatakan dari seluruh kedai, warung, bahkan perawat desa yang dikontak tak ada yang mengeluarkan uang sepeser pun. Meski begitu dirinya tetap meminta warga agar waspada dan mengabaikan pesan serupa apalagi sampai meminta uang.
"Sudah saya sampaikan di grup-grup WA seluruh desa agar tidak mempercayai dan mengabaikan jika terjadi modus serupa," tandasnya. (ep)