Kick-Off Program Building Effective Network (BEN) dan Meaningful Youth Participation (MYP) (Foto: Istimewa/BWI24Jam)
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Dalam upaya memperkuat jejaring kolaborasi dan memperjuangkan hak inklusi sosial bagi anak serta remaja dengan disabilitas maupun kusta, Kabupaten Banyuwangi menjadi tuan rumah peluncuran Program Building Effective Network (BEN) dan Meaningful Youth Participation (MYP).
Kegiatan ini digelar bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional, Senin (10/11/2025), di Hotel Aston Banyuwangi. Peluncuran program tersebut menjadi langkah awal membangun ruang yang lebih ramah, partisipatif, dan berkeadilan bagi seluruh anak tanpa diskriminasi.
Indonesia hingga kini masih menghadapi tantangan besar dalam mendorong inklusi anak dan remaja dengan disabilitas (children and youth with disabilities/CYWD), terutama di wilayah pedesaan dan daerah terpinggirkan. Meskipun kebijakan nasional telah tersedia, kesenjangan dalam implementasi masih terlihat, baik dalam hal akses pendidikan, layanan kesehatan, penghidupan, maupun partisipasi sosial.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Liliane Fonds Netherlands dan NLR Indonesia memprakarsai inisiatif Building Effective Networks (BEN) di Indonesia. Di Kabupaten Banyuwangi, Rumah Literasi Indonesia dan Aura Lentera Indonesia terpilih sebagai lembaga lokal mitra pelaksana proyek BEN. Sementara untuk program MYP akan dijalankan oleh Rumah Literasi Indonesia dengan fokus penerima manfaat anak dan remaja berusia 18–25 tahun yang hidup dengan disabilitas maupun kusta.
“Kami ingin memastikan anak dan remaja dengan disabilitas tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi aktor utama dalam menentukan arah kebijakan yang menyentuh kehidupan mereka,” ujar Tunggul Harwanto dari Rumah Literasi Indonesia dalam sambutannya.
Program BEN dan MYP dirancang untuk memperkuat kapasitas organisasi lokal, komunitas, dan para pemangku kepentingan dalam menciptakan ekosistem dukungan yang berkelanjutan. Fokus utama kegiatan ini adalah membangun jejaring efektif antar lembaga, sekolah, tenaga kesehatan, organisasi penyandang disabilitas, serta kelompok masyarakat agar anak dan remaja dengan disabilitas maupun yang terdampak kusta mendapatkan akses yang setara terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan kegiatan sosial.
Sebagai Grant Manager, NLR Indonesia mendapat mandat untuk mengoordinasikan fase transisi program, memastikan terbentuknya mekanisme koordinasi lintas pihak, serta menyiapkan peta jalan program Fase I (2026–2028).
Kegiatan kick off di Banyuwangi dihadiri oleh berbagai unsur, termasuk perwakilan Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, organisasi penyandang disabilitas, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, serta para remaja dengan disabilitas. Acara berlangsung interaktif dengan sesi edukasi, deklarasi komitmen bersama, dan pembentukan forum jejaring lokal.
Tujuan utama pelaksanaan program BEN dan MYP di Banyuwangi adalah untuk memperkenalkan kerangka program Building Effective Networks (BEN) kepada organisasi lokal dan pemangku kepentingan utama, memfasilitasi pertukaran informasi serta pemahaman bersama terkait konteks, tantangan, dan peluang dalam memperkuat inklusi anak dan remaja dengan disabilitas, serta membangun komitmen bersama menuju tata kelola jaringan yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan.
Melalui peluncuran ini, Banyuwangi kembali menegaskan komitmennya sebagai kabupaten inklusif yang terus mendorong kesetaraan kesempatan bagi semua anak tanpa terkecuali. (*)

