
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - KPU Banyuwangi menggelar simulasi pemungutan dan perhitungan suara Pemilu 2024 bertempat di Lapangan Wirabumi, Kecamatan Srono, Banyuwangi, pada Minggu (28/01/2024) pagi.
Ketua KPU Banyuwangi, Dwi Anggraini mengungkapkan pelaksanaan simulasi ini merupakan instruksi dari KPU pusat yang harus dan penting untuk diselenggarakan.
"Setelah petugas PPK dan PPS melaksanakan BIMTEK pemungutan dan perhitungan suara (Tungsura) kepada KPPS berupa materi, sekarang inilah kita laksanakan prakteknya," ungkapnya.
Dwi berharap momen pelaksanaan simulasi pemungutan dan perhitungan suara ini benar-benar dimanfaatkan dengan baik.
"Kita di sini bersama-sama datang, melihat dan memahami alurnya dengan baik. Karena materi dan praktek ini harus sejalan, kita cermati alurnya agar nanti saat pelaksanaan Pemilu pada 14 Februari 2024 tidak kebingungan," harapnya.
Senada dengan Dwi, salah satu komisioner KPU Banyuwangi Ari Mustofa menjelaskan simulasi pemungutan dan perhitungan suara yang dihadiri oleh perwakilan PPK dan PPS se-Kabupaten Banyuwangi agar materi dan prakteknya sejalan.
"Kita tekankan kepada rekan-rekan PPK-PPS agar dapat memberikan contoh kepada KPPS bagaimana cara kerja pemungutan dan perhitungan suara yang sesuai regulasinya," jelasnya.
Tak hanya alur kerja pemungutan dan perhitungan suara, Ari juga menekankan kepada petugas KPPS soal pendirian TPS mengingat saat ini memasuki musim hujan.
"Kami ingatkan kepada KPPS bahwa 14 Februari nanti kemungkinan masih musim hujan, pendirian TPS harus memperhatikan mitigasi dan antisipasi kalau terjadi hujan angin hingga petir, anggaran dari pusat kami rasa sangat cukup untuk kebutuhan itu," jelas Ari.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa faktor alam menjadi salah satu perhatian penting bagi pelaksanaan Pemilu 2024 nanti, salah satunya kemungkinan terburuk apabila terjadinya bencana alam.
"Dalam regulasi, kemungkinan untuk pemungutan suara ulang bisa terjadi apabila memang terdapat suatu bencana alam besar yang tidak dapat dicegah, namun kondisi cuaca masih memungkinkan pemungutan tetap dilanjutkan," ungkapnya.
Ari berpesan kepada KPPS agar cermat dalam melaksanakan Pemilu 2024 nanti khususnya saat menerima pemilih.
"KPPS harus bisa mengklasifikasi pemilih dalam beberapa kategori seperti pemilih DPT, DPTB dan DPK karena semuanya berhak untuk memilih. Selain itu sebagai KPPS harus mencermati jari pemilih agar tidak ada pemilih ganda," pungkasnya. (br)