Lokasi Munculnya Macan Tutul Dipasangi Kamera Trap

515FE76B-41B5-4185-92A9-196F6DE16BFC.jpeg Keterangan foto: BKSDA, Pemdes Sumberarum, dan pihak perkebunan mengecek lokasi

BWI24JAM, Banyuwangi Munculnya macan tutul di kawasan wisata air terjun Telunjuk Raung, Dusun Mangaran, Desa Sumberarum ternyata bukan hanya sekali. Kerap kali ditemukan binatang buas tersebut diketahui warga di sekitar lokasi yang masuk kawasan perkebunan swasta, PT Tirta Harapan Bayu Kidul itu.


Hari ini, Selasa (3/1/2023), tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa timur kembali mengecek lokasi munculnya macan tutul pada malam tahun baru 2023 itu. Tim BKSDA dipimpin Kasi Konservasi Wilayah V Banyuwangi, Purwantono. Kepala Desa Sumberarum, Ali Nurfatoni dan pimpinan PT Tirta Harapan Bayu Kidul, Sunarsis ikut mendampinginya.


Diketahui, wisata air terjun itu berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung yang notabene berada di wilayah KPH Banyuwangi barat. Belum lama ini, di kawasan perkebunan swasta itu dijadikan bumi perkemahan. Sehingga, yang semula dijadikan lahan tebu, kini sebagian sudah berubah menjadi tempat wisata diantaranya pemandian, area parkir dan bumi perkemahan. 


Kepala Desa Sumberarum, Ali Nurfatoni menegaskan, selama ini macan tutul yang kerap kerap kali diketahui ternyata tidak menganggu warga apalagi menyerang. "Karena warga kami juga tidak pernah menganggu macan tutul," katanya.


Dia menjelaskan, hasil pengamatan sementara disimpulkan jika kawasan tersebut berpotensi menjadi habibat macan tutul. Cuma, selama ini warga yang menjumpai tidak pernah merekam atau mendokumentasikan secara langsung. "Kebetulan waktu malam tahun baru itu pengelola wisata yang bisa merekamnya," tuturnya.


Masih menurut Toni, potensi lokasi itu masuk habibat macan tutul karena di sana masih banyak binatang lain, seperti monyet. Sehingga, banyaknya monyet itu menjadi mangsa yang empuk bagi binatang buas "Saya sendiri waktu itu menjumpai langsung babi hutan yang masuk area ke lahan tebu," kenangnya.


Dari informasi yang diterima dari BKSDA, lanjut Toni, indikasi itu jadi habibat macan tutul diantaranya, pada saat ditemukan macan tutul situasi sedang musim hujan. Padahal, biasanya binatang buas mendekati air jika musim kemarau "Sementara ini, cuaca kerap turun hujan, tapi macan tutul itu berada di dekat sungai," bebernya.


Masih menurut Toni, beberapa waktu lalu juga dijumpai macan tutul di area lainnya. Seperti di kampung Dani, Dusun Bejong dan Dusun Kampunganyar, yang juga masuk wilayah Desa Sumberarum. "Kesaksian warga, ukuran macan tutul bervariasi. Saat direkam malam tahun baru itu usia masih remaja dan memakan paha sebelah kanan monyet," ulasnya.


Adapun langkah selanjutnya, Pemdes Sumberarum berkoordinasi dengan BKSDA dan pimpinan perkebunan swasta itu untuk melakukan berbagai tahapan. Diantaranya, memasang kamera trap di beberapa titik strategis. "Kita juga meminta warga semuanya saja, untuk tidak melakukan perburuan atau penangkapan. Karena resikonya sangat tinggi," tutupnya. (*)