Petani Banyuwangi Tingkatkan Produksi Bawang Merah dengan Teknologi Light Trap

20231124_195244.jpg Petani Banyuwangi Cegah Hama Bawang Merah dengan Light Trap Warna Hijau

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur terkenal sebagai sentra bawang merah, dan para petani semakin meningkatkan produksi dengan menerapkan inovasi. Kelompok tani Joyo di Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, berhasil meningkatkan produksi bawang merah dari 10 ton menjadi 13 ton per hektar menggunakan light trap.


Light trap ini menggunakan lampu LED berwarna hijau yang dinyalakan setiap malam untuk menangkal kupu-kupu putih (kaper), hama utama tanaman bawang merah.


Teknik ini, dikenal sebagai "Lautan Merah" yang merupakan akronim dari Lampu Meningkatkan Produksi Bawang Merah, yang telah diterapkan oleh 30 petani di lahan seluas 7 hektar.


Menurut Hendro Kurniawan, Ketua Poktan Tani Joyo, penggunaan light trap tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga mengurangi penggunaan pestisida hingga 40 persen dan mengurangi biaya produksi. 


“Dengan menggunakan lampu, ternyata bukan hanya produksinya yang meningkat, tapi penggunaan bahan kimianya juga berkurang sehingga lebih ramah lingkungan,” ujar Hendro Kurniawan, Kamis (23/11/2023).


Penerapan light trap dimulai sejak 2020 sebagai respons terhadap serangan hama kaper yang mengancam tanaman bawang merah. Lampu ini berfungsi sebagai repellent yang menarik perhatian kupu-kupu, mencegah mereka hinggap dan bertelur di daun bawang.


Dengan telur kaper dapat mencapai 2000-3000 butir, yang jika menetas, dapat merusak dan menghambat pertumbuhan tanaman.


“Inilah musuh utama petani bawang merah. Makanya kita mencari cara agar kaper ini tidak sampai hinggap dan bertelur di tanaman kita,” ujarnya. 


Hendro mengungkapkan, dengan teknologi light trap, produksi Poktan Tani Joyo meningkat dari 10 ton per hektar (2022), menjadi 13 ton per hektar (2023).


Saat ini, light trap telah diterapkan di total 50 hektar lahan bawang merah se-Banyuwangi, dengan dukungan Pemkab Banyuwangi yang memberikan bantuan berupa mulsa, NPK, dan pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas petani. (rq)