Pria 71 Tahun Asal Purwodadi Gambiran Ditemukan Meninggal di Saluran Irigasi

penemuan_jnzh.jpg Petugas saat Mengevakuasi Jenazah Lelaki di Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi (Foto: Polsek Gambiran/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Warga Dusun Krajan, Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi dikejutkan dengan penemuan tubuh lelaki tertelungkup di saluran irigasi persawahan setempat, Sabtu (24/05/2025). Saat didekati, tubuh lelaki itu sudah terbujur kaku tak bernyawa.


Setelah ditelusuri korban merupakan warga dusun setempat bernama Paniel. Seorang petani berusia 71 tahun asal Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran. 


Kapolsek Gambiran AKP Badrodin Hidayat menyebut tubuh korban pertama kali ditemukan oleh petani setempat. Sekitar pukul 07.30 WIB.


"Korban ditemukan dalam posisi tertelungkup di saluran irigasi oleh petani setempat bernama Suyono. Kondisinya sudah tak bernyawa. Kami bersama petugas puskesmas langsung mendatangi TKP usia mendapat laporan," terang Hidayat, Minggu (25/05/2025).


Dilakukan pemeriksaan kemudian oleh Petugas Puskesmas Jajag dibersamai oleh polisi. Hidayat menambahkan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.


"Tidak ditemukannya perlukaan baru atau tanda-tanda kekerasan di tubuh Korban," katanya.


Ia menambahkan ditemukan luka robek pada dahi korban. Dimungkinkan luka tersebut diperoleh ketika korban terjatuh ke saluran irigasi.


"Luka yang ada pada bagian kepala korban diduga karena terpeleset bebatuan yang ada di saluran irigasi. Dimungkinkan karena cuaca hujan yang menyebabkan daerah tersebut menjadi licin," jelasnya.


Pihaknya turut menggali keterangan dari pihak keluarga. Yang menyebut korban sempat berpamitan untuk buang hajat di sungai yang berjarak 100 meter dari rumahnya.


"Sekira Pukul 06.10 WIB, korban oamit kepada istrinya untuk buang hajat. Lalu sekira pukul 07.30 WIB, istrinya mendengar kabar bahwa korban ditemukan meninggal dunia oleh warga," kata Hidayat.


Pihaknya menduga korban meninggal karena serangan jantung. Dugaan itu turut diperkuat dengan keterangan pihak Puskesmas Jajag yang memeriksa.


"Dugaan awal korban meninggal akibat serangan jantung dikarenakan menurut keterangan tim medis Puskesmas Jajag l, korban merupakan pasien lansia yang mengikuti program posyandu (ILP Lansia) Puskesmas Jajag dengan riwayat hipertensi," bebernya.


Akan tetapi pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap tubuh korban. Dan menerima kematian korban merupakan bagian dari takdir.


"Pihak keluarga menyatakan telah  mengikhlaskan meninggalnya korban dan tidak berkenan untuk dilakukan outopsi (bedah mayat). Serta untuk menguatkan pernyataan tersebut dibuat surat pernyataan dari pihak keluarga," tutup Kapolsek. (ep)