Ratusan Warga Gruduk Kantor Desa dan Kecamatan Minta Kades Turun Dari Jabatannya

WhatsApp-Image-2023-07-24-at-13_09_55-1024x457.jpeg Masyarakat Desa Rejoagung Gelar Aksi Demo (Foto: Hsby/bwi24jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Buntut laporan warga dugaan kasus pemotongan Bansos Pemerintah Ratusan masyarakat Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi menggelar aksi demo di depan Kantor Desa Rejoagung, dan Kantor Kecamatan Srono pada hari, Senin (24/07/23).


Dalam narasinya, masyarakat Desa Rejoagung meminta kepada Kepala Desa Rejoagung Shon Haji untuk turun dari jabatannya. dikarenakan warga menduga telah menyalahgunakan wewenang.


Hendrik selaku salah satu warga yang telah melaporkan Pihak Kades kepada pihak Kejaksaan Negeri Banyuwangi, yang mana dalam aksi protes warga tersebut merupakan buntut dari pelaporan dirinya dengan masyarakat yang menerima Bantuan Sosial (Bansos) Pemerintah.


"Sudah kami lakukan proses Pelaporan kepada pihak kejari Banyuwangi,dan kami juga sudah diperiksa oleh pihak penyidik. Namun kami belum menerima kapan perkara ini selesai dan diputuskan," kata Hendrik kepada saat dikonfirmasi.


Hendrik menyebutkan, sebelum aksi demo ini digelar perwakilam beberapa tokoh masyarakat setempat telah menyampaikan kepada pihak BPD Desa Rejoagung Supaya menyampaikan kepada kades untuk meminta maaf dan menjelaskan kepada masyarakat klarifikasi atas dugaan apa yang selama ini dirinya lakukan.


Namun, itikad baik itu ditolak oleh kades, melalui sambungan telepon disampaikan secara langsung kepada BPD, tidak hanya itu saja Kades juga mempersilahkan warga untuk melakukan aksi.


"Hal inilah menjdi salah Pemicu aksi protes Ratusan warga itu digelar, kami masyarakat hanya ingin kades meminta maaf kepada masyarakat dan mengklarifilasi dan menjelaskan tapi malah menolak," pungkasnya.


“Pertama, dana bansos yang sudah jelas menurut Kemensos itu tidak boleh dipotong atau dibelikan beras, tapi kenyataannya yang terjadi sama kepala desa langsung dipotong, dikasih beras,” ujar Gatot Suprobo, perwakilan aksi masa.


Gatot Suprobo melanjutkan, Kepala Desa Rejoagung diduga juga melakukan pungli terkait dengan bantuan listrik gratis.


"Masalah listrik, sudah jelas dari Permen SDM no 3 tahun 2023 jelas tidak boleh memungut biaya dalam bentuk apapun. Tapi kenyataannya, kepala desa memberikan listrik itu kepada masyarakat dipungut biaya," terangnya.


Menurut Gatot, Kepala Desa Rejoagung tidak tepat sasaran dalam memberikan bantuan listrik gratis.


“Di saat memberikan bantuan listrik, yang seharusnya validasi kepada masyarakat miskin atau yang tidak mampu, kenyataannya diberikan pada masyarakat yang punya mobil, masyarakat kaya,” tambahnya.


Selama Shon Haji menjabat sebagai Kepala Desa Rejoagung, warga mengaku tidak pernah ada informasi terkait dengan pembangunan desa.


"Karena kepala desa sudah berkali-kali melakukan penyalahgunaan wewenang dan menyalahgunakan anggaran-anggaran desa, kami menginginkan kepala desa turun dari jabatannya, ucap Gatot, diikuti sorakan tanda setuju oleh warga yang mengikuti aksi demo tersebut.


Diketahui sebelum massa aksi datangi kantor kecamatan, Kades Rejoagung Shon Haji tidak menemui warga lantaran pada Senin (24/07/23), ia izin tidak masuk bekerja hanya melalui pesan whatsapp, tanpa surat izin dari kecamatan.


Kemudian dari hasil mediasi antara warga Desa Rejoagung dan para petinggi Kecamatan Srono, di antaranya yakni meminta kepada Bupati Banyuwangi untuk turun langsung di Kantor Desa Rejoagung, serta menerima merekomendasi seluruh permintaan warga Desa Rejoagung. (*)