Series Teluh Darah Angkat Tragedi Banyuwangi 1998, Pemain Berbahasa Osing

kikinarendrateluhdarah.jpg Adegan Aktor Kiki Narendra di Series Teluh Darah Berlatar Banyuwangi 1998

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Tahun 1998 Banyuwangi dihebohkan oleh peristiwa yang kerap disebut “Pembantaian Banyuwangi 1998”.


Pembantian Banyuwangi 1998 adalah peristiwa pembantaian terhadap orang yang diduga melakukan praktik ilmu hitam (santet atau tenung) yang terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur pada kurun waktu Februari hingga September 1998. Namun hingga saat ini motif pasti dari peristiwa ini masih belum jelas.


Tragedi pembantaian di Banyuwangi beberapa tahun silam itu, sekarang menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen saat ini lantaran menjadi salah satu latar cerita di sebuah series berjudul “Teluh Darah”.


Penonton khususnya warga Banyuwangi dibuat takjub manakala saat scene Banyuwangi 1998 banyak adegan yang menggunakan bahasa khas Banyuwangi atau Osing.


Teluh Darah (Blood Curse) adalah serial web Indonesia tahun 2023 yang disutradarai oleh Kimo Stamboel. Serial ini dibintangi aktor dan aktris ternama seperti pasangan suami istri Mikha Tambayong dan Deva Mahenra, juga ada Lukman Sardi, Kiki Narendra, Imelda Therinne, Shenina Cinnamon, Justin Adiwinata, hingga Taskya Namya.


Series web bergenre horor ini ditayangkan di Disney+ Hotstar pada 25 Februari 2023 yang terdiri dari 10 episode. Setiap episodenya berdurasi sekitar 40 menitan.


Teluh Darah menceritakan Kehidupan Wulan (Mikha Tambayong), perempuan cerdas yang bekerja di sebuah perusahaan investasi. Ia dikenal sebagai perempuan yang berpikiran modern dan tidak percaya klenik. Namun, kehidupan Wulan berubah drastis setelah anggota keluarganya mengalami teror aneh.


Lukman Sardi memerankan tokoh Ahmad. Pebisnis sukses, family man, dan menyenangkan. Sementara Imelda Therinne sebagai Astuti, istri Ahmad.


"Astuti, perempuan asal Banyuwangi. Dia bekerja di kantor sederhana di banyuwangi, menjalin asmara dengan pak Ahmad, lalu menikah, punya anak, punya keluarga sejahtera dan bahagia. Astuti tipikal ibu-ibu yang ingin punya keluarga idaman, disayang sama suami dan anak-anaknya," terang Imelda dalam konferensi pers premier Teluh Darah di Jakarta Pusat, pada Selasa, 21 Februari 2023 lalu, dikutip dari CantikaCom.


Sang sutradara, Kimo Stamboel mengisahkan proses syuting Teluh Darah dilakukan pada tahun 2021 selama 2 bulan lebih atau tepatnya 63 hari. Sementara, persiapannya dimulai tahun 2020 seperti proses reading naskah. Menurut sutradara 42 tahun itu, proses efek visualnya cukup menyita waktu. (rq)