TNI AL Terjunkan Sonar Guna Deteksi Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali

sonarrrr.jpg TNI AL Terjunkan Sonar Guna Deteksi Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali (Foto: Istimewa/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Pencarian korban dan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya terus berlanjut. Salah satunya menerjukan peralatan side scan sonar milik TNI AL untuk menelusuri jejak keberadaan kapal nahas tersebut.


Sonar itu dibawa KRI Pulau Fanildo menuju perairan Selat Bali, Selasa (09/7/2025). Pendeteksian menggunakan sonar ini dipimpin oleh Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada II, Laksamana Pertama TNI Endra Hartono. 


Side scan sonar berteknologi akustik untuk memetakan dasar laut dan mendeteksi objek di bawahnya. Alat ini mengirimkan pulsa suara ke dasar laut dan merekam pantulannya untuk menciptakan gambar dua dimensi area yang dipindai. 


Sejumlah kendala dihadapi tim dari teknis hingga tingginya gelombang yang mencapai mencapai 3,5 meter. Kendati terkendala arus dan gelombang, proses pemindaian tetap berjalan intensif melalui proses yang berulang demi menjamin kualitas hasil.


“untuk hasilnya (pemindaian) masih berproses dan nantinya akan kita sampaikan ke pimpinan (Basarnas)," kata Endra.


Endra menyebut akan ada tambahan side scan sonar milik KRI Spica yang memiliki kemampuan lebih baik dibandingkan milik KRI Pulau Fanildo. Diharapkan mampu memberikan data yang akurat memperjelas posisi KMP Tunu Pratama Jaya.


"Akan ada tambahan lagi dari side scan sonar milik KRI Spica yang kualitasnya lebih baik.  Harapannya, data yang diperoleh bisa semakin akurat dan memperjelas posisi kapal,” ujarnya.


KMP Tunu Pratama Jaya berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada pukul 22.56 WIB, Rabu (02/7/2025). Kapal diduga tenggelam jelang pergantian malam.


Data manifes awal KMP Tunu Pratama Jaya membawa 53 penumpang, 12 kru kapal, dan 22 kendaraan. (ep)