
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Bekam atau hijamah dalam bahasa arab dikenal metode pengobatan tradisional sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Sunah rasul dengan segudang manfaat ini bisa dilakukan saat menjalankan ibadah puasa meskipun hukumnya makruh.
Salah satu dari segudang manfaat bekam yaitu detoksifikasi atau mengeluarkan racun dalam tubuh. Puasa dan bekam bila dikombinasikan bisa menjadi sarana detoksifikasi tubuh yang mujarab.
"Orang berpuasa itu tubuh tengah melakukan detoks. Ketika tubuh tengah detoksifikasi dengan memaksimalkan ketosis (upaya tubuh untuk mencari tubuh selain makanan). Contohnya dengan memaksimalkan serapan lemak dalam tubuh. Ini nanti saat dikombinasikan dengan bekam maka akan terjadi dobel detoks," ujar Ustaz Abu Umar, terapis bekam asal Desa/Kecamatan Sempu, Banyuwangi.
Ia menambahkan, kombinasi ketosis dan bekam manfaatnya bisa bertambah bagi umat muslim yang sedang melakukan diet. Dan jadi acuan hidup sehat sesuai anjuran Rasulullah SAW.
"Ini sangat berarti bagi umat muslim yang tengah menjalankan diet melalui puasa. Selain mendapatkan kesehatan lewat bekam yang jadi sarana menyembuhkan penyakit sesuai anjuran nabi," jelasnya, pada Minggu (02/03/2025).
Dalam kesempatannya, Abu Umar memberikan tips waktu bekam yang paling tepat saat Ramadan. Jika dilakukan, manfaat bekam bisa dirasakan lebih maksimal.
"Waktu terbaik berbekam itu dianjurkan setelah pukul 01.00 WIB atau setelah Zuhur dan atau menjelang buka. Manfaat nya bisa dirasakan lebih maksimal ketimbang pagi hari. Karena berbekam saat pagi dikhawatirkan tubuh akan lemas dan berpotensi membatalkan puasa," paparnya.
Selain waktu yang diuraikan, Abu Umar menuturkan, bagi warga berusia lanjut, bisa melakukan bekam seusai salat tarawih. Yang manfaatnya bisa melemaskan otot-otot para manula.
"Para manula biasanya otot-ototnya tegang setelah tarawih. Ketika dibekam otot menjadi enjoy dan insyallah otot-ototnya akan kembali seperti semula," jelasnya.
Dengan banyaknya manfaat yang diperoleh, lanjut Abu Umar, para pelanggan atau warga yang berasal dari Banyuwangi, lebih semangat untuk dibekam. Terlebih, pelanggan yang sudah terbiasa bekam sebelum masuk bukan ramadan.
"Untuk durasi (bekam) sejatinya tak banyak perubahan yang signifikan ya. Tapi dengan manfaat yang diperoleh ketika Ramadan, pelanggan lebih terangsang untuk dibekam," ujarnya.
Bekam tak hanya dilakukan pria saja. Wanita juga diperbolehkan bekam ketika puasa. Namun dalam praktiknya harus dilakukan oleh terapis wanita.
Kendati hukumnya makruh, Abu Umar menyebut Rasullullah pernah melakukan bekam saat menjalankan ibadah Umrah dan shaum (puasa). Dikutip olehnya dari sebuah hadist riwayat Bukhari Muslim.
"Rasulullah dulu pernah minta dibekam untuk mengobati sakit migrain saat berpuasa ketika menjalani ibadah Umroh.Itu menjadi dasar diperbolehkannya bekam ketika berpuasa," kata pria yang juga Ketua Perkumpulan Bekam Indonesia (PBI) Cabang Banyuwangi itu. (ep)