
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Kebo Kidrang menjadi tema dalam tradisi bersih desa di Dusun Krajan Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi yang tiap tahunnya terus digelar.
Pelaksanaan tahun ini jatuh pada hari Minggu (7/5/2023). Meski begitu di hari sebelumnya telah dilakukan serangkaian prosesi bersih desa yang dimulai dari ider bumi, khotmil quran, dan membaca kitab Barzanji (asrokolan).
"Harus dilaksanakan saat 15 hari sesudah 1 Syawal. Tidak bisa diundur dan tidak bisa dimajukan," kata Kepala Desa Watukebo Sri Bunik Eka Diana kepada BWI24Jam.
Masyarakat terutama pelajar ikut serta dalam acara ini. Mereka memakai kostum kebo-keboan yang menyerupai kerbau juga kostum yang menggambarkan asal usul Desa Watukebo.
Ya, tak banyak orang tau kalau kebo-keboan juga ada di Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari. Bahkan disebut-sebut tradisi kebo-keboan di sini yang tertua di Bumi Blambangan.
Kebo-keboan yang dibalut dengan pawai budaya ini diarak keliling desa sembari diiringi musik tradisional. Uniknya, dalam tradisi ini juga ada ritual tebar nyingkal atau membajak sawah.
"Ada ritual tebar nyingkal yang harus dilakukan oleh kepala desa, harapannya penghasilan mesyarakat Desa Watukebo menjadi meningkat, kesehatan baik, dan guyub rukunnya," tuturnya.
Kerbau atau kebo tak lepas dari awal mula terbentuknya desa ini. Kisahnya juga ditampilkan dalam acara ini melalui pementasan cerita asal usul Desa Watukebo.
"Dengan peserta meliputi anak TK, SD, para pelajar lainnya serta lingkup semua pemuda pemudi dibawah nama Karang Taruna," ujar Ketua Panitia Eko Pajrun Najmi.
Salah satu tujuan dan maksud diselenggarakan acara ini yakni untuk mengenalkan kepada generasi penerus mengenai asal usul Desa Watukebo agar mereka juga mengingat peranan penting orang-orang terdahulu.
Kebo-keboan satu dari beberapa rangkaian ritual bersih desa, yang mana bersih desa merupakan salah satu tradisi masyarakat Banyuwangi sebagai bentuk rasa syukur kepada sang pencipta agar desa diberikan keselamatan dari marabahaya dan panen padi melimpah, karena mayoritas warga adalah petani. (rq)