BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Wisata Jopuro adalah kawasan pemandian alami di Dusun Rejopuro, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi yang cukup ikonik karena memadukan lanskap alami dan buatan. Aliran mata air yang dibendung sehingga membentuk kolam-kolam dengan arus yang tenang menjadi sebuah habitat para capung.
Capung di Wisata Jopuro dengan mudah dapat ditemui. Hal ini menandakan bahwa capung merupakan salah satu hewan yang berperan sebagai bioindikator untuk kualitas lingkungan, utamanya air.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jopuro, Samian mengungkapkan rasa syukur dengan masih sering ditemukannya capung diberbagai sudut area Wisata Jopuro.
"Seperti yang kita ketahui, capung itu hanya bisa berkembang biak di habitat air yang bersih dan juga bergantung pada ekosistem perairan yang sehat dan rantai makanan yang sehat," kata Samian, Minggu (11/02/2024).
Beberapa kali, Samian mengaku mengamati betina capung meletakkan telur-telurnya di permukaan air, dan ada juga yang menaruh dalam tanaman atau lumut air.
"Capung betina meletakkan telur di permukaan air yang tenang dan ada yang di lumut air. Setelah menetas, larva capung menghabiskan waktunya memburu invertebrata atau hewan tanpa tulang belakang alias hewan lunak di dalam air," ungkap Samian.
Tak hanya itu, selain sebagai bioindikator, capung juga sangat berjasa bagi manusia karena telah membantu membasmi serangga seperti jentik-jentik yang berasal dari nyamuk, lalat atau serangga lainnya merupakan mangsa bagi capung.
"Kami juga sangat membuka lebar bagi siapapun yang ingin belajar bersama mengenai capung di Wisata Jopuro, bahkan sering kali rombongan sekolah dan juga kampus melakukan penelitian mengenai capung disini," pungkas Samian. (*)