Perempuan Sukamade Banyuwangi Ditandu Naik Getek Usai Melahirkan Masuk Kategori Bumil Resti

IBU_HAMIL_sukamade_bwi2025.jpg Tangkapan Layar Rekaman Video saat Ibu Hamil di Dusun Sukamade Banyuwangi Ditandu dan Naik Getek (Foto: Ferry/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Perempuan Dusun Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi harus ditandu menuju puskesmas setelah hamil di rumahnya, Sabtu (11/01/2025). Perempuan bernama Elis Watin (25) itu ternyata masuk kategori ibu hamil risiko tinggi atau bumil resti. 


"Pasien masuk kategori bumil resti maka dari itu perkembangannya selalu dipantau bidan," kata Kepala Puskesmas Sumberagung dr Yulius Roni Satrio.


Pemeriksaan rutin dilakukan bidan dari Puskesmas Sumberagung terhadap kondisi kandungan Elis Watin. Hingga jelang masa persalinan yang diprediksi pada 13 Januari 2025.


Roni menambahkan karena kondisinya itu pihaknya menganjurkan pasien untuk segera berpindah ke rumah bersalin. Akan tetapi pihak keluarga belum bersedia.



"Tetapi saat diminta untuk berpindah ke rumah bersalin, ibu muda tersebut masih belum bersedia sehingga kami meminta bidan untuk terus memantau kondisinya jelang hari persalinan tiba," tambahnya.


Ini merupakan kelahiran anak kedua yang dijalani Elis Watin. Bayinya pun lahir sehat dengan bobot 4 kilogram. 


Karena kondisinya terus melemah usai persalinan, Elis Watin langsung dirujuk ke RSUD Genteng. Setelah sebelumnya sempat menjalani perawatan oleh bidan untuk mengeluarkan ari-ari dalam dalam perutnya.


"Tapi kondisi ibunya sudah pucat setelah proses mengeluarkan ari-ari dalam perutnya karena jarak ya sudah lama dari proses dia melahirkan sampai datang ke puskesmas. Kita putuskan untuk merujuk pasien dan bayi ke RSUD Genteng," kata Roni.


Roni menyebut kondisi bayi terus membaik setelah dilakukan observasi akibat kadar gulanya rendah saat pertama kali dirujuk ke rumah sakit. Beda halnya dengan sang ibu yang masih harus menjalani perawatan dikarenakan kadar Hb yang rendah.


"Ibu bayi masih harus menjalani perawatan karena kadar Hb-nya masih rendah. Nanti mau ditransfusikan atau seperti apa kami belum mendapatkan informasi dari bidan yang mendampingi," ujarnya. 


Proses evakuasi Elis Watin berlangsung dramatis. Bidan, mantri dibantu kepala dusun dan warga setempat bahu-membahu membawa ibu hamil (bumil) itu melintasi jalur terjal dan Sungai Sukamade.


Kendaraan yang digunakan pun bukan ambulans apalagi minibus melainkan menggunakan truk engkel. Ia ditandu menggunakan papan kayu ketika melintasi Sungai Sukamade menggunakan getek.


"Tadi jam 07.00 WIB bayi berjenis kelamin laki-laki dilahirkan oleh bumil tersebut di rumah pasien dengan didampingi Bidan Dian dan Pak Edi selaku mantri dari perkebunan," ujar Kepala Dusun Sukamade, Verry Nafaro.


"Karena kondisinya darurat maka kami menggunakan truk engkel untuk mengangkut pasien dari rumahnya ke pinggir sungai Sukamade. Saat melintasi sungai menggunakan getek kami pakai papan yang dipanggul bersama-sama," sambungnya. (ep)